TBM Sehati Berbagi Sebarkan Buku

CIMAUNG – Taman Baca Masyarakat (TBM) Sehati mengirimkan buku ke berbagai taman bacaaan yang ada di Kabupaten Bandung. Pengiriman dilakukan dengan memanfaatkan jasa kantor Pos Cimaung.

Pemilik TBM Sehati Rudiat mengatakan, program ini sebetulnya sudah diadakan sejak 2017 lalu. Namun, waktu itu pengiriman buku dilakukan bersama komunitas Pustaka bergerak.

’’Nah Alhamdulillah tahun ini berkolaborasi dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),”ucap Rudiat ketika distemui kemarin. (31/1).

Pria yang akrap disapa mang Yayat ini menuturkan, pengiriman buku donasi dari Prof. Dr. Hendra Gunawan yang merupakan seorang Pakar Matematika ITB. Beliau merupakan komunitas (Anak Bertanya Pakar Menjawab).

’’Dimana bukunya menjawab pertanyaan-pertanyaan anak yang kritis dan dijawab langsung melalui buku oleh para pakar,’’ tutur dia.

Mang Yayat menyebutkan, buku yang di donasikan sebanyak 50 paket. Namun, untuk bulan ini baru 22 paket yang disebarkan memalui Pos.

Selain itu, pengiriman buku ini tidak hanya untuk wilayah Kabupaten Bandung. Sebab, pada 2017 lalu pihaknya sudah mengirim 9000 buku ke 6000 taman baca di seluruh Indonesia.

’’Kami juga sudah mengirim ke sberbagai provinsi di luar Jawa di antaranya Sulawesi, Sumatra, Papua, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Jakarta, dan banyak daerah lainnya,”kata Yayat.

Buku-buku tersebut merupakan sumbangan dari perusahaan Sarana Pancakarya Nusa yang berjumlah 8000 buku.

Mang yayat menambahkan, untuk mengirim ke luar Bandung itu susah karena biaya sangat mahal. Bahkan, onkos kirim bisa melebihi harga buku.

’’Harga buku untuk ke Papua sekitar 300 ribu, sedangkan biaya kirim lebih dari 400 ribu,”kata dia.

Kendati begitu, untuk kali ini, pengiriman dimudahkan ole PT POS Indonesia tanpa dipungut biaya pengiriman.

Mang Yayat menambahkan, TBM sehati juga mendapat pembinaan langsung dari Elih Sudiapermana yang dulu menjabat Kadisdik Kota Bandung. Bahkan, beliau sering menghubungi dengan memberikan motivasi dengan memberikan ide dan gagasannya.

Sementara itu, Istri dari Camat Cimaung Yulia Wulandari mengaku bangga dengan kerja keras mang Yayat yang sudah membuahkan hasil mendirikan TBM secara mandiri.

Menurutnya keberadaan mang Yayat bisa menjadi contoh dan spirit bagi masyarakat bahwa keterbatasan bukanlah menjadi kendala asalkan mau bekerja keras.

Tinggalkan Balasan