Tarif Air Akan Naik Mulai Mei

NGAMPRAH– Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabu­paten Bandung Barat PT Perdana Multiguna Sarana (PMgS) berencana akan me­naikan tarif air bersih mulai Mei nanti. Kenaikan tarif ini dibutuhkan untuk menutupi biaya operasional yang mem­bengkak.

Direktur BUMD PT PMgS Denny Ismawan menjelaskan, kenaikan tarif ini sudah dise­tujui Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna melalui SK Bupati. “Ini hanya penye­suaian tarif, sebab untuk pe­langgan yang bersubsidi, justru tarifnya turun,” katanya di Kantor BUMD KBB, Jalan Raya Gadobangkong, Ngamprah, Rabu (20/3).

Menurut Denny, tarif untuk pelanggan bersubsidi turun dari Rp 2.500-Rp 3.000/meter kubik menjadi Rp 2.200/me­ter kubik. Sementara itu, tarif untuk pelanggan nonsubsidi kenaikannya bervariasi dan dilakukan secara bertahap.

Dia menuturkan, kenaikan tarif dibutuhkan lantaran se­tiap tahun biaya operasional terus bertambah, sedangkan tarif tidak mengalami kenai­kan selama enam tahun ter­akhir. “Selain biaya pemeli­haraan, gaji pegawai setiap tahun juga kan selalu naik. Ini berdampak terhadap penambahan biaya operasio­nal,” katanya.

Meski demikian, lanjut dia, kenaikan tarif tersebut sebe­narnya masih jauh lebih ren­dah dibandingkan dengan biaya operasional untuk setiap meter kubik yang mencapai Rp 11.000. Namun, pihaknya pun tak bisa menaikkan tarif seenaknya lantaran perusa­haannya merupakan BUMD.

“Jadi, harus ada persetujuan bupati dulu, dan hal ini sudah kami ajukan sejak lama. Sebab selain berorientasi bisnis, BUMD juga harus memper­timbangkan pelayanan publik,” tuturnya.

Untuk diketahui, BUMD PT PMGS berdiri sejak 2011 dengan penyertaan modal sebesar total Rp 35 miliar dari Pemkab Bandung Barat. Menurut Denny, dibutuhkan tambahan modal sedikitnya Rp 50 miliar dari pemerintah daerah agar perputatan bisnis BUMD terus berkembang.

Manager Perencanaan BUMD KBB Yovita Yulia Dewi menambahkan, saat ini sumber air baku yang dikelola BUMD berasal dari Sungai Cijanggel di Cisarua dan Sungai Cibanteng di Cikalongwetan. Sejauh ini, kedua sumber air ini masih cukup untuk memasok ke­butuhan air bagi sekitar 4.000 pelanggan BUMD.

Pihaknya terus berupaya memperbaiki pelayanan ter­hadap para pelanggan, se­perti menyediakan layanan Whatsapp untuk menampung keluhan pelanggan serta mem­beri diskon pemasangan baru pada momen-momen ter­tentu. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan