Targetkan Predikat A di 2019

SOREANG – Setelah mendapatkan predikat BB pada penilaian tahun sebe­lumnya, Sistem Akuntabi­litas Kinerja Instansi Pe­merintah (SAKIP) yang telah diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung untuk kinerja tahun 2018 akan dievaluasi.

Bupati Bandung Dadang M. Naser, mengatakan per­baikan perencanaan program dan SAKIP Kabupaten Bandung perlu dilakukan Perangkat Daerah (PD) hingga predikat A.

”Setelah berhasil meraih predikat BB, kita akan meng­evaluasi SAKIP secara berta­hap. Karena penguatan akun­tabilitas kinerja di lingkungan Pemkab Bandung saat ini harus lebih terintegrasi, dan yang terpenting harus lebih berdampak positif bagi ma­syarakat,” Kata Dadang di Soreang belum lama ini.

Dadang menjelaskan, pada tahun 2017 dan 2018 Pemerintah Kabupaten Bandung mendapatkan dua kali opini Wajar Tanpa Peng­ecualian (WTP) atas Lapo­ran Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK).

”Menyandang predikat B untuk Reformasi Birokrasi, mendapat nilai BB untuk SAKIP dan B untuk Sistem Pemerin­tahan Berbasis Elektronik (SPBE),” akunya.

Dia mengimbau, dalam merencanakan dan melaks­anakan program kegiatannya, perangkat daerah harus tetap mengacu pada visi dan misi pemerintah daerah yang su­dah tertuang dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Bandung.

”Program kegiatan harus terencana, terukur, tepat sa­saran, efektif, dan efesien dalam penggunaan anggaran­nya serta mengarah pada IKU (Indikator Kerja Utama) yang sudah ditentukan. Jika semua indikator terpenuhi, bisa saja peluang untuk meraih nilai A di tahun depan sema­kain terbuka,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Pus­latbang Pkasn Lan Hari Nur­graha mengungkapkan, eva­luasi SAKIP untuk penerapan akuntabilitas sudah memadai dari hal penyusunan dokumen, namun dari sisi substansi masih perlu diperbaiki, di­tambah dengan kriteria-kri­teria lainnya.

”Fokus penggunaan ang­garan harus pada sasaran pembangunan daerah. Ini dihasilkan dari kolaborasi PD melalui intervensi fokus pri­oritas program masing-masing, sejak dari perencanaan yang terintegrasi dengan baik,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Teddy Kus­diana meminta agar PD mela­kukan kajian evaluasi bukan hanya pada dokumen peren­canaan, tapi lebih pada segi implementasi pada kinerja di lapangan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan