Tantangan dalam Menerapkan Islam

ORANG yang beriman pasti akan mengalami berbagai ujian dan cobaan. Ini adalah kehendak Allah SWT agar Dia dapat mengukur sejauh mana kekuatan iman hamba-hamba-Nya. Allah SWT berfirman,

“Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Q.S. Al Ankabut: 1-3)

Tantangan yang dihadapi kaum beriman ada dua macam:

Pertama, tantangan internal. Jiwanya selalu cenderung pada kejahatan, nafsunya selalu mengajak pada kemaksiatan dan syahwatnya selalu membujuk untuk menyimpang. Karena itu, manusia harus selalu melakukan mujahadah untuk mengendalikan jiwa, nafsu dan syahwatnya.

“…sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (Q.S. Yusuf: 53).

Rasulullah saw telah mengingatkan manusia untuk selalu waspada terhadap kecenderungan jiwa, nafsu dan syahwatnya, beliau bersabda, “Neraka itu dipagari dengan syahwat (kesenangan), dan surga itu dipagari dengan hal-hal yang kurang menyenangkan.” (H.R. Bukhari)

Kedua, tantangan eksternal. Setan selalu berusaha sekuat tenaga untuk menyesatkan manusia beriman; baik setan dari kalangan jin maupun manusia. Mereka menyesatkan mukmin dengan bujukan, rayuan, terkadang dengan ancaman dan intimidasi.

Allah SWT menceritakan tentang ancaman Iblis yang akan selalu berusaha menyesatkan manusia dalam firman-Nya berikut ini, “Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).’”(Q.S. Al A’raf:16-17)

Kedua tantangan itu tak akan dapat kita hadapi, kecuali dengan pertolongan dan kasih sayang Allah SWT. Oleh karena itu marilah kita selalu berlindung kepada-Nya dan memohon bimbingan-Nya.

“Sesungguhnya Pelindungku ialah yang telah menurunkan Al-Kitab (Al Quran) dan dia melindungi orang-orang yang saleh.”(Q.S. Al-A’raf: 196)

Tinggalkan Balasan