Tanah Belanda di Cimahi

CIMAHI – Cimahi merupakan kota administrasi yang ada di Indonesia. Kota dengan tiga kecamatan dan 15 kelurahan ini mekar pada tahun 2001 setelah berpisah dari Kabupaten Bandung.

Dibalik area wilayah yang mencapai 40,2 kilometer persegi, ternyata ada sekitar tiga hektare lahan yang masuk administrasi negara Belanda. Lahan itu tepatnya adalah makam kehormatan Belanda yang biasa disebut Ereveld Leuwigajah.

Makam itu terletak di Jalan Kerkof, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Wilayah administratif Belanda berupa area pemakaman itu dikelola oleh Yayasan Oorlogsgraven Stichting.

”Karena makan Belanda jadi yang mengelola juga orang Belanda,” Ketua Komunitas Tjimahi Heritage, Machmud Mubarok saat dihubungi, Minggu (13/10).

Makam kehormatan Ereveld Leuwigajah diperkirakan sudah ada sejak tahun 1959-an. Tahahnya saat itu masih milik Pemerintah Indonesia. Namun kemudian dihibahkan kepada Belanda sebagai lahan khusus untuk orang-orang negeri Kincir Angin tersebut.

”Jadi secara de facto itu tanah Belanda karena sudah dihibahkan,” ucap Machmud.

Saat memasuki kawasan Ereveld, sudah berjejer tanda makan (nisan) berbahan kayu dengan warna putih. Pada tiap-tiap tanda tersebut, terdapat nama-nama orang yang meninggal dan asal wilayahnya.

Namun, sebagian nama-nama pada tanda hanya tertulis onbeken atau tidak dikenal. Tanda atau nisannya pun berbeda yang merujuk pada agama masing-masing jenazah. Seperti Kristen, Islam, Budha maupun Yahudi.

Tercatat ada sekitar 5.200 makam di makam kehormatan Belanda itu. Mereka adalah para korban baik sipil maupun tentara KNIL dan keluarganya yang tewas selama masa Jepang di Indoensia.

”Jumlahnya sangat mungkin lebih, karena ada juga pindahan dari wilayah lain,” terang Machmud.

Makam kehormatan Belanda atau Ereveld Leuwigajah sendiri masuk dalam destinasi wisata Cimahi Military Tourism yang diwacanakan Pemkot Cimahi melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemduda dan Olahraga.

Hanya saja memang konsep wisata tersebut sampai saat ini baru sekedar city tour atau melewati saja. Belum sampai masuk ke dalam Ereveld Leuwigajah. Sebab menang tidak sembarang orang diperbolehkan untuk masuk ke Ereveld Leuwigajah. Namun harus memalui proses izin kepada pihak yayasan yang mengelola Ereveld Leuwigajah.

Tinggalkan Balasan