SMAN 1 Bandung Pelopor Sekolah Berintegritas

BANDUNG – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Bandung menggelar Sosialisasi Program Sekolah “Sekolah Berintegritas dan Sekolah Ramah Anak”, Jumat (11/10).

Dalam sosialisasi tersebut, Komite SMAN 1 Kota Bandung, Arief Syaifudin menjelaskan bahaya korupsi dan pentingnya integritas yang ditanamkan pada siswa serta aparatur sipil negara (ASN) di Aula SMAN 1, Jln. Ir. H. Djuanda, Kota Bandung.

Arief mengatakan, jiwa integritas dalam diri siswa bisa dimulai dari hal terkecil. Misalnya, berani jujur dan bertanggung jawab.

”Membentuk karakter berintegritas, di antaranya melalui kecerdasan intelektual, terampil berpikir, mempunyai visi misi hidup, memiliki kecerdasan emosional, dan bijak mengelola sumber daya yang ada,” paparnya.

Sedangkan kecerdasan spritual, lanjut Arief, yakni pandai memahami aturan-aturan yang diterapkan oleh agama yang dianut. Menurut Arief, SMAN 1 Kota Bandung menjadi pelopor sekolah integritas pertama, dengan jargon “Smansa Integritas Bersatu”. Ini adalah pertama kalinya sekolah yang menerapkan budaya integritas sejak dini.

”Karena, untuk mewujudkan negara yang maju tidak hanya dibutuhkan generasi yang cerdas, tapi juga manusia berintegritas,” tegasnya.

Orang pintar, menurutnya, belum tentu mempunyai integritas yang baik. Contohnya, banyak orang pintar, bahkan pejabat yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) .

”Semoga siswa dan ASN bisa berkolaborasi dalam memerangi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Karena, saat ini negara kita tengah membutuhkan orang-orang berintegritas tinggi,” tuturnya.

Pemahaman mengenai integritas harus dilakukan sejak dini, rutin, dan berkala. Oleh karena itu, Arief pun menyusun program integritas untuk sekolahnya. Contohnya, dengan memasang poster bertuliskan “Integritas Yes, Korupsi No”.

”Poster-poster ini nantinya akan men-trigger dan mengubah mindset siswa hingga akhirnya perlahan tertanam dalam diri,” ucapnya.

Integritas, ungkap Arief, merupakan kesatuan antara pikiran, perasaan, ucapan, dan tindakan dengan hati nurani. Juga keteguhan sikap seseorang dalam mempertahankan prinsip yang menjadi landasan hidupnya.

”Integritas berkaitan dengan mutu, sifat, kewibawaan, dan kejujuran. Lebih tepatnya, integritas dapat diartikan sebagai jati diri seseorang,” ujarnya.

Arief berharap, melalui program Sekolah Ramah Anak dan Sekolah Berintegritas ini, akan muncul karakter anak bangsa yang berbudaya dan berintegritas tinggi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan