Sisihkan Gaji untuk Renovasi Rumah Janda Miskin

Pengorbanan Bripka Prima Yananta patut diacungi jempol. Anggota Bhabinkamtibmas Polresta Tangerang, Banten ini rela menyisihkan gajinya untuk membiayai rumah warga miskin. Baginya ini bukan sekedar tugas, melainkan tabungan di akhirat nanti.

KHANIF LUTFI-Kabupaten Tangerang

Topi rimba milik Bripka Prima Yanata sudah tak berbentuk lagi. Basah dan bercampur debu. Sebuah handuk ia lekatkan ke dalam topi tersebut agar panas dan debu tak memasuki lehernya. Sesekali, ia mengambil cangkir, terik matahari yang menerpa Kampung Serdang RT 06, RW 02, Desa Serdangkulon, Kecamatan Panongan, membuatnya kehausan.

Pekerjaanya belum selesai. Setumpuk bata berukuran 4×2 meter baru saja datang untuk renovasi Rumah Sawani (60). Belum termasuk semen dan beberapa papan kayu untuk menutupi sebagian dinding rumahwanita sepuh tersebut.

Biaya renovasi tersebut berasal dari gaji pribadi Bripka Prima Yananta. Polisi yang sangat peduli pada masyarakat di sekitarnya itu bertugas di Polres Kota Tangerang, Banten. Dia juga ditugaskan sebagai Bhabinkamtibmas Desa Serdangkulon, Kecamatan Panongan, Tangerang.

Bripka tak hanya menyumbangkan gajinya, ia juga turut membantu bedah rumah Sawani. Bersama warga, pekerjaan bedah rumah selesai dalam seminggu. “Pak, itu batanya diangkut lagi, ini kurang 10,” teriak seseorang warga yang ikut membantu proses renovasi kemarin. “Siap,” timpal Prima. Tanpa segan, sebanyak dua tumpuk bata di antarkan ke si pemanggil.

Sawani hanya seorang janda yang sudah 10 tahun ditinggal suaminya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia hanya mengandalkan belas kasih warga. Apalagi untuk memperbaiki rumahnya yang reot. Rumahnya terbuat dari potongan kayu. Lantainya beralaskan tanah. Atapnya dari asbes yang sudah bocor di mana-mana.

Kondisi ini menggerakkan hatinya untuk membantu membedah rumah Sanwani. Dia berinisiatif membantu membiayai bedah rumah. Biaya bedah rumah Kamuri dan Tuyem mencapai Rp15 juta lebih. Prima Yananta kemudian mengumpulkan dana untuk perbaikan rumah warga selama dua tahun.

Bripka Prima mengaku niat memperbaiki rumah seorang lansia ini muncul ketika Bripka Prima tengah berpatroli DDS (Door to Door System) beberapa waktu lalu. Ia melihat kondisi kehidupan Ibu Sawani yang sangat memprihatinkan. Ditambah lagi, beberapa bulan terakhir rumah tersebut hampir roboh dimakan usia.

Tinggalkan Balasan