Dengan sikap itu, apakah PAN akan bergabung dengan koalisi Jokowi? Zulhas menegaskan bahwa dirinya berbicara atas nama ketua MPR, bukan ketua umum partai. “Ya, ini ketua MPR dulu yang berbicara,” elak dia.
Sementara itu, Sekjen PAN Eddy Soeparno menyatakan, pertemuan Zulhas dengan Jokowi merupakan silaturahmi biasa. Menurut dia, tidak ada pembicaraan khusus dalam pertemuan tersebut. Terkait dengan pilpres, lanjut dia, saat ini pihaknya masih berfokus menyelesaikan tugas pascapilpres. “Kami juga akan menunggu penetapan 22 Mei,” ucap dia seusai acara.
Eddy menambahkan bahwa kontrak politik PAN dengan Prabowo selesai sampai pilpres. Dia memperkirakan nanti Prabowo memanggil seluruh anggota koalisi untuk membahas langkah selanjutnya. Jadi, pihaknya masih menunggu hasilnya, baru akan membahas langkah yang akan diambil.
Terpisah Pengamat Politik dari Rumah Rakyat, Maruli Hendra Utama mengatakan, sudah menjadi tradisi di PAN, merapat ke koalisi pemenang Pilpres. “Ini bukan barang baru. PAN punya perhitugan itu. Meski baru lisan bahasa Zulhas, yang menyebut atas nama ketua MPR, tapi bahasa itu kan sudah memberikan tanda. Orang politik biasa seperti itu,” papar Maruli.
Dosen Sosiologi Universitas Lampung itu menambahkan, hampir satu bulan terakhir, Zulhas sudah tidak lagi menampakan tubuhnya di lingkaran BPN. Nyaris di sejumlah media, Zulhas juga tidak pernah menyampaikan langkah-langkah BPN menjelang 22 Mei.
“Coba tanya, apa PAN siap. Apakah nanti tetap konsisten menjadi partai penyeimbang. Berani seperti PDIP? selama 10 tahun Partai Demokrat berkuasa, menyadi partai yang kontra. Saya rasa jauh api dari panggang,” timpal mantan aktivis 98 itu.
Posisi yang sama, sambung Maruli, juga akan terjadi pada Partia Demokrat. Partai besutan Soesilo Bambang Yudhoyono ini, lebih siap dibandingkan PAN untuk menjadi partai yang paling cepat merapat ke lingkaran kabinet Jokowi-Maruf Amin.
“Partai Demokrat lebih dulu diundang. Melalui Komandan Kogasma DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), komunikasi itu terjadi. Ada kemesraan setelah Pilpres. Terlebih, Partai Demokrat paling getol menyodorkan AHY sebagai capres 2024. Saya merasa yakin hitungan ini yang menjadi bahan pertimbangan,” pungkas Maruli. (ful/fin)