Simak ! Jawaban Tegas Bupati Soal Intimidasi Kepada Kepala Desa

NGAMPRAH– Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna angkat bicara soal intimidasi yang dialami para kepala desa dari pihak yang mengklaim tim sukses (timses) Aa Umbara Sutisna dan Hengki Kurniawan (AKUR). Umbara pun terlihat tampak kesal dengan pihak yang kerap mencatut nama dirinya dengan Hengki.

“Saya tidak pernah menginstruksikan kepada siapapun walauapun itu tim sukses AKUR. Apalagi untuk melakukan intimidasi kepada kepala desa dalam mengerjakan segala proyek, itu tidak ada (instruksi),” tegas Umbara didampingi Hengki Kurniawan saat dijumpai di Kota Baru Parahyangan Padalarang, Kamis (28/3).

RESMI DILANTIK: Aa Umbara Sutisna melantik 12 penjabat (Pj) kades yang berasal dari 9 kecamatan di Desa Sarinagen Kecamatan Cipongkor belum lama ini
Foto Humas Setda Bandung Barat

Umbara juga mengingatkan, setiap proyek yang ada di desa tidak boleh dimainkan karena akan mengganggu kualitas pembangunan. “Di era saya dan Hengki, kualitas (pembangunan proyek) hal utama. Jadi saya tidak pernah menginstruksikan untuk meminta proyek ke desa. Kalau kepala desa terus diintervensi, laporkan saja ke polisi atau lapor ke saya. Karena banyak oknum juga yang mencemari nama AKUR oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, dengan atas nama bupati dan wakil bupati,” terangnya.

Umbara juga mengimbau kepada seluruh kepala desa untuk tetap tenang dan tetap fokus dalam menggunakan anggaran untuk menyukseskan pembangunan di daerah. “Kalau sudah cair anggarannya silahkan pakai untuk pembangunan dengan kualitas baik. Saya tegaskan tidak pernah merekomendasikan untuk meminta proyek kepada siapapun termasuk tim sukses saya,” ujarnya.

Seperti diketahui, menjelang pencairan Dana Desa, sejumlah kepala desa di Kabupaten Bandung Barat dikabarkan mendapat intimidasi dari pihak yang mengaku tim sukses (Timses) Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna. Berdasarkan informasi yang diterima Jabar Ekspres pada Sabtu (23/3) melalui pesan WA (WhatsApp) dari pihak yang enggan disebutkan namanya, bentuk intimidasi tersebut berupa ancaman agar segala pekerjaan proyek harus dilakukan oleh kelompok yang mengklaim timses bupati tersebut. Bila tidak, maka Dana Desa tidak akan cair. Ancaman tersebut diterima sejumlah kepala desa melalui pesan WA.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan