Tampil Bangga Jadi Wakil Indonesia Meski Terbatas Dana

Komunitas di Tangerang dan sekitarnya mulai menghelat kompetisi beatbox, menandai tren menguatnya kultur Hiphop Amerika Serikat ini di kalangan anak muda setempat. Salah satunya Ego Firnando, 22. Suara perkusi yang keluar dari rongga mulutnya membawanya dikenal se-Asia Tenggara.

KHANIF LUTFI- Tangerang

Ina, 44, seorang ibu rumah tangga di Kota Tangerang, kalang kabut saat mendengar suara aneh dari dalam kamar putranya Ego Firnando. Sembari mengintip, telinganya mendengar irama aneh seperti ketukan drum bercampur serak . Dia khawatir apakah sang putranya tengah meracau atau kesurupan.

Tak lama kemudian, Ego keluar untuk buang air kecil. Sang ibu yang berada di luar kaget dan langsung memarahinya karena berisik. Sadar bahwa Ego Mahanta sedang sibuk latihan vokal untuk ikut kompetisi di sebuah mal di Kota Tangerang.

”Kejadian itu sudah setahun lalu. Awalnya ibu saya kaget dan sempat heran bagaimana ada suara aneh keluar dari mulut saya,” ujar Ego Firnando.

Ya, Beatboxer—sebutan untuk pemain beatbox ini berhasil menghipnotis tetangga dan teman-temannya sejak duduk di SMPN 06 Kota Tangerang. Ego bukanlah nama baru dalam dunia beatbox di pinggiran Jakarta. Lentingan suara dari rongga mulutnya mampu menghasilkan bunyi-bunyi ritmis dan ketukan drum, instrumen musik, maupun tiruan dari bunyi-bunyian lainnya, khususnya suara turntable.

Mahasiswa semester akhir program studi manajemen Universitas Pamulang itu sudah malang melintang di kompetisi nasional hingga internasional. Dia pun kini telah menjadi king of beatbox untuk ukuran Tangerang Raya.

Ego awalnya melakukan beatbox untuk mengurai kejenuhan. Dia mulai berkecimpung di dunia ini tidak sengaja sejak masih duduk di kelas 2 SMP. Ego remaja menganggap semua tempat sebagai panggungnya. Dia terkadang menunjukkan bakatnya saat sedang di kantin kampus atau kelas. Calon gebetan pun dibuatnya kesengsem. Dasar Ego.

”Awalnya, saya tahu dari temen-temen SMPN 6 Tangerang. Saat kelas 3, saya mulai belajar teknik dasar bersama temen-temen SMP,” kata Ego, Senin (21/1) lalu.

Seiring berjalannya waktu, Ego mulai serius belajar teknik dan efek-efek dalam irama beatbox. Semua dilakukan otodidak. Ilmunya, menonton. ”Otodidak, guru saya YouTube,” terangnya sembari tertawa.

Tinggalkan Balasan