Semangat Hari Santri, Pesantren harus Meningkatkan Wawasan Perekonomian

SOREANG – Sebanyak 5.220 orang santri dari 31 kecamatan se Kabupaten Bandung, mengikuti acara Gebyar Hari Santri Nasional tingkat Kabupaten Bandung tahun 2019.

Bupati Bandung Dadang M. Naser mengatakan, peringatan hari santri terinspirasi dari Resolusi Jihad yang dicetuskan Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) K.H. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945. ”Meskipun beliau intinya menggelorakannya untuk para santri di Surabaya pada waktu itu, namun gemanya sampai ke seluruh penjuru tanah air. Menyemangati para santri dan kiai di seluruh nusantara, bahwa berjuang membela kemerdekaan adalah suatu kewajiban,”katanya saat ditemui disela-sela acara Soreang, belum lama ini.

Menurut Dadang, semangat itu harus terus dimaknai umat Islam terutama para santri, dalam mengisi kemerdekaan. ”Saat ini perangnya bukan merebut dan mempertahankan kemerdekaan, tapi perang ekonomi, perang peradaban dan perang budaya. Tingkatkan kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi yang ke depannya untuk menguasai sumber ekonomi,” jelasnya.

Dadang menjelaskan, menghadapi era revolusi industri 4.0, pesantren sebagai tempat para santri menimba ilmu, harus mampu mengembangkan metodologi pendidikannya. ”Bagaimana nanti basis pesantren itu untuk meningkatkan wawasan penguasaan perekonomian, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad Salallahu alaihi wasallam. Apabila menguasai sumber ekonomi, kekuasaan akan mudah dicapai. Nabi awal bergerak di Madinah itu menguasai perdagangan, dagang sambil berdakwah, inilah yang harus dikuatkan pada diri umat Islam dalam momen hari santri,” tuturnya.

Lebih lanjut Dadang menjelaskan, di zaman digitalisasi dan era milenial sekarang, Ia mengingatkan agar para santri harus bisa menghadapinya tanpa mengesampingkan nilai-nilai keagamaan. Semakin mudahnya mengakses informasi, dan semakin canggihnya teknologi komunikasi, harus dapat dimanfaatkan untuk syi’ar Islam.

Selain itu, Dadang juga mengapresiasi TNI/Polri, yang mempersilakan para hafidz Al Qur’an untuk bergabung ke dalam lembaga tersebut. ”Sekarang TNI/Polri luar biasa akomodatif, santri hafal satu Juz bisa masuk tanpa testing, ini hadiah yang luar biasa bagi para santri,” akunya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Asep Ismail menambahkan, peringatan hari santri pada tahun ini terasa cukup istimewa. Terutama dengan telah diterbitkannya Undang Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan