HIV/AIDS tidak hanya menjangkit orang dewasa. Nyatanya, anak pun kini rentan tertular penyakit yang menggerus imun tubuh manusia ini. Berikut beberapa kisah penyandang HIV/AIDS yang dirangkum dari kesaksian para penderitanya.
Dr Ronald Jonathan, Dokter Peduli HIV
Denny, seorang karyawan BUMN berusia 25 tahun datang ke praktik saya dengan membawa hasil tes HIV. Hasilnya positif. Dengan wajah termangu dan pandangan kosong Denny bertanya: ”Apa yang harus saya lakukan dok?”
Saya memberikan kesempatan buat Denny untuk merenung. ”Bagaimana perasaan kamu Den?”. ”Kacau dok. Sedih, marah semua campur aduk. Saya tidak berani memberitahu hasil tes saya kepada ibu saya, Beliau pasti kecewa, sudah hampir 10 tahun ibu saya menjadi orang tua tunggal, saya tidak sanggup berbicara dengannya dok,” papar Denny.
”Dan satu hal lagi dok, saya sudah melamar seorang gadis, namanya Miranti, dia seorang perawat di salah satu Puskesmas di kota ini, Kami akan menikah 2 bulan lagi,” tambahnya.
Saya mencoba berempati kepada Denny dan lebih banyak mendengarkan. Setelah Denny mengeluarkan unek-uneknya, saya melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa tingkat kekebalannya (pemeriksan CD4) dan beberapa pemeriksaan lainnya.
Sangat luar biasa tentang berbagai cerita yang ada diatas, dokter Ronald adalah sosok seorang dokter yang mengerti bagaimana merespon terhadap berbagai jenis pasien. Dokter yg suportif sangat dibutuhkan untuk penderita HIV-AIDS.
Dulu selalu mikir kalo penyakit ini bs menular dengan mudahnya dengan bersentuhan kulit atau sekedar berbagi minuman dan makanan. Ternyat TIDAK! Kereeeeen dok… Jauhi Virusnya bukan orangnya
This man very kind.the kindness person that i ever met. Gooooo dok…
dari jaman sekolah jg udah tau klo penyakit ini gak bakal menular melalui sentuhan.. tapi entah knapa tetep aja kek serem aja gitu.. apa krn lingkungan sekitar yg mengajarkan utk serem? jd kebawa2 ikut serem? apa dr keluarga atau orgtua ya? sedari kecil, orangtua kek yg “jgn deket2 ada org gila lewat” atau kek “jgn deket anjing nya gigit” yaa jadinya takut anjing.. takut org gila lewat.. pdhal hal kan logika nya gangguan jiwa penyakit jg bukan sih? berarti yg lewat org sakit kan?
yaa inti nya gitu deh.. sedari kecil ditanamkan.. jgn ini.. jgn itu.. yowes.. yg nempel yaa bgitu.. walau ilmu pengetahuan berkata itu “aman” tp krn lingkungan yg buat mitos “nakut nakutin” yaa gitu deh..
artikel bagus.. ceritanya bagus.. tapi yaa krn lingkungan “mengajarkan” hal yg berbeda.. jd kek melempar garam ke laut.. segenggam garam gak sebanding dgn banyak nya air laut
Semoga semua orang sedikit2 memiliki edukasi bahwa virus hiv tidak sama dengan virus flu yg mudah menular, dan kedepannya stigma org2 trhadap odha berubah.
Semoga semua orang sedikit-sedikit memiliki edukasi bahwa virus hiv tidak sama dengan virus flu yg mudah menular, dan kedepannya stigma orang-orang terhadap ODHA berubah.
semoga dengan artikel ini semakin banyak yg sadar dan paham akan apa itu HIV, ODHA, AIDS