Rotasi Pejabat untuk Posisi Baru

SORANG – Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, melantik enam pejabat tinggi pratama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung di Gedung Mohamad Toha Soreang, Jum’at (1/2). Selain itu, 15 pejabat administrator, 76 pengawas dan 31 koordinator lingkup Dinas Pendidikan juga ikut dilantik.

Dadang mengucapkan selamat atas dilantiknya para pejabat baru tersebut, baik yang mengalami promosi, rotasi maupun mutasi. Hal itu menurutnya merupakan kebutuhan untuk meningkatkan kinerja Perangkat Daerah (PD).

“Saya ucapkan selamat dan saya harap jabatan baru yang diduduki ini, menjadi amanah yang harus dipertanggung jawabkan baik kepada masyarakat maupun kepada Allah SWT,” ucap Dadang.

Keenam pejabat tinggi pratama yang dilantik tersebut antara lain Drs. H. Ruli Hadiana, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menggantikan H. Yudhi Haryanto, menjadi Asisten Pemerintahan, sementara Yudhi sendiri menduduki jabatan baru sebagai Kepala DPMPTSP.

Kemudian Dr. H. Erick Juriara Ekananta, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), menduduki jabatan baru sebagai Asisten Administrasi, yang selama ini dijabat Dra. Hj. Siti Nuraini Alimah, Sedangkan Siti menduduki jabatan baru sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Pembangunan.

PD yang dibentuk berdasarkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) baru yaitu Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), dikepalai Drs. Usman Sayogi,  yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Terakhir Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) dikepalai Dr. Cakra Amiana, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda), menggantikan Ir. H. Hermawan yang telah memasuki masa purna bhakti. Dari sejumlah promosi pejabat struktural, selain Cakra juga dialami oleh H. Teguh Purwayadi, yang menduduki jabatan baru sebagai Sekretaris BKPSDM.

Proses penempatan pada jabatan tertentu tidaklah tiba-tiba. Dadang Naser menyebut prosesnya dijalankan melalui sebuah rangkaian dan proses panjang, dimulai dengan uji kompetensi yang dilakukan akademisi independen.

“Uji kompetensi ini melibatkan beragam alat uji, alat ukur dan indikator penilaian yang secara akademis telah dianggap valid dan dapat dipertanggungjawabkan,” Jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan