Ridwan Kamil Tinjau Lokasi Banjir di Baleendah

BALEENDAH – Meskipun sudah ada danau retensi di Baleendah, namun banjir tetap melanda di tiga kecamatan, yakni Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang. Hal tersebut diakibatkan curah hujan yang sangat tinggi di wilayah Bandung Selatan, namun untuk penampungan air belum maksimal, sehingga banjir masih menggenangi pemukiman warga.

Salah satu warga Andir Baleendah Kabupaten Bandung, Haris (30) mengungkapkan, banjir masih terjadi meskipun sudah ada danau retensi di Cieunteung. Namun dikala musim penghujan datang seperti saat ini, seakan-akan danau tersebut tidak ada manfaatnya.

“Banjir tetap ada, meskipun sudah ada danau retensi, kami selalu berharap dengan adanya danau itu, banjir berkurang, namun nyatanya seperti sia-sia saja,” ungkap Haris saat ditemui di lokasi banjir, Selasa (26/2).

Sementara itu, di lokasi yang berbeda, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ketika meninjau lokasi banjir di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung menjelaskan, banjir ini perlahan-lahan sedang kita bikin solusi besarnya, Danau Cieunteung sudah selesai, sebagian sudah bermanfaat tapi belum kepada yang lain. Sehingga, pihaknya membuat danau lainnya di sekitar 4 lokasi.

“Kita bangun danau lainnya di tahun ini, yaitu danau danau retensi untuk parkir air, yang kedua terowongan di ujung di Curug jompong yang ditargetkan akhir tahun selesai. Sehingga yang tadinya air macet karena belok dan banyak batuan penghalang bisa menerabas lewat terowongan langsung ke arah Hilir.
Mudah-mudahan akhir tahun selesai untuk mengimbangi,” jelas Ridwan Kamil yang kerap dengan sapaan Emil.

Namun, lanjut Emil, jangka pendek yang harus dilakukan, setelah dirinya berbicara dengan warga ternyata memang sekarang posisi sungainya sudah agak turun tapi, hal ini tidak bisa hilang, karena elevasinya tidak bisa diselesaikan secara gravitasi. “Maka Hari ini kita bawa pompa sebanyak 6 unit, dan akan diatur oleh pak camat Baleendah, dan diawasi oleh warga, kita lihat mudah-mudahan setiap hari berkurang, setelah pompa udah diberikan namun masih ada masalah, nal itu kita akan pikirkan lagi,” katanya.

Dia juga mengaku, sabagai pemimpin Jawa Barat, dirinya akan turun tangan dan akan datang untuk melakukan penanganan permasalahan banjir ini yang setiap tahunnya kerap terjadi. “Namun, apabila warga ada yang kecewa maka, akan dianggapnya hal hiasa, karena kami paham mereka mengalami bencana banjir selama 10 tahun lebih, sehingga dengan kondisi seperti itu mungkin membuat frustasi masyarakat yang menjadi korban banjir,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan