Rayakan Tahun Baru Sampah Berserakan

BANDUNG – Setelah warga Kota Bandung merayakan pergantian tahun dengan turun ke jalanan, kondisi Kota Bandung di Jalan Asia Afrika dan Alun alun banyak ditemui sampah berserakan.

Melihat kondisi ini, Wali Kota Bandung Oded M. Danial bersama ratusan anggota komunitas yang tergabung dalam Kangpisman melakukan aksi besih-bersih.

Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung, Deni Nurdyana Hadimin mengatakan, pasca perayaan tahun baru produksi sampah mengalami peningkatan sekitar 10 persen dari hari-hari biasa.

’’Jika timbunan sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Bandung sekitar 1.500 ton per hari, maka di momen spesial ini menjadi sekitar 1.800 ton,’’ucap Deni ketika ditemui kemarin. (1/1).

Menurutnya, pada tahun ini pusat keramaian lebih tersentralisasi hanya di Alun-alun Bandung dan Gasibu. Selebihnya di masjid-masjid seperti di Al-Ukhuwah dan Pusdai serta masjid-masjid di kewilayahan.

“Saya cek di kedua masjid, timbunan sampah memang ada, tapi panitianya sigap dengan menyiapkan trash bag (kantong sampah) sehingga memudahkan petugas kami,” ungkapnya.

Untuk mengatasi masalah sampah ini, PD Kebersihan sendiri mengerahkan personel tambahan sebanyak 536 orang petugas kebersihan. Khusus sekitar Alun-alun Bandung terdapat kenaikan jumlah sampah menjadi 28 ton dari tahun sebelumnya sebanyak 24 ton.

’’Jenis sampah yang dihasilkan lebih kepada sisa makanan, puntung rokok, plastik, dan sebagian bekas petasan,’’cetus dia.

Kendati begitu, saat ini tidak terlalu banyak yang menyalakan petasan dan kembang api, sampahnya relatif lebih sedikit. Namun, tidak sedikit pula masyarakat  yang bakar-bakar jagung atau makanan lainnya di halaman rumah masing-masing dan itu sangat bagus itu.

Dalam kesempatan sama, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menuturkan, pihaknya tidak akan bosan-bosan mengingatkan agar masyarakat mengelola sampah sejak dari sumber. Meskipun seperti sepele, akan tetapi kalau dijalankan secara berkesinambungan akan berdampak secara luas.

“Setiap tahun biaya yang harus dikeluarkan untuk mengelola sampah itu sekitar Rp170 miliar. Kalau sampah sudah dikelola di sumber, akan ada efisiensi dan anggarannya bisa disalurkan kepada hal lainnya,” kata pria yang akrab disapa Mang Oded.

Aksi GPS Kangpisman di hari pertama tahun 2019 ini pun sebagai perwujudan konsisten mengubah peradaban dalam pengelolaan sampah. Perwujudan itu dimulai dengan memisahkan sampah mental spiritual melalui Bandung Berzikir dan diakhiri dengan memungut sampah sepanjang Masjid Al-Ukhuwah di Jalan Wastukancana hingga Alun-alun Bandung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan