Rabbani Klarifikasi soal Iklan Kambing Berhijab

BANDUNG – Rabbani Profesor Kerudung Indonesia akhirnya mengklarifikasi soal iklan bando di exit tol Pasteur yang geger karena memajang kambing berhijab. Iklan yang dipasang sejak Jumat (2/8) itu pun sudah diganti dengan materi iklan yang lain Minggu (4/8).

Sebelumnya, sejumlah warganet memotret dan mengunggah foto iklan itu ke Twitter sejak 2 Agustus. Warganet yang umumnya wisatawan dari Jakarta ke Bandung itu merasa janggal dengan iklan bando Rabbani yang bertuliskan ”KORBAN tu ga wajib, yg wajib tu BERHIJAB”.

Tidak sekadar tulisan. Hal mencolok lain adalah adanya kepala kambing yang berhijab sambil menjulurkan lidah. Beberapa orang menilai gambar tersebut sebagai bentuk pelecehan.

Menyikapi kegaduhan itu, Direktur Sales and Marketing Rabbani Nandang Komara menegaskan, Rabbani tidak memiliki niat melecehkan siapa pun melalui konten iklan tersebut. Sebaliknya, Rabbani justru ingin mendorong masyarakat, terutama muslimah untuk menggunakan hijab.

”Kami tegaskan bahwa benar, konten iklan tersebut adalah milik kami. Tapi untuk menjaga dan menghargai menghargai perbedaan opini di tengah masyarakat, iklan tersebut sudah kami ganti dengan konten yang lain,” kata Nandang dalam konferensi pers di Rabbani Holding, Jalan Citarum, Senin (5/8).

Terkait tuduhan penggunaan gambar kambing berhijab sebagai pelecehan terhadap Islam, Nandang menilai, pihak yang mengangkat isu hewan beratribut Islam bukan hanya Rabbani. Ada pihak lain yang juga mengangkat isu sama tapi tidak menjadi viral seperti saat Rabbani menggunakan isu tersebut. ”Gambar ini bisa dipersepsikan sebagai pengingat agar jangan sampai sama seperti dengan hewan kurban yang tidak wajib berhijab,” ujarnya.

Sementara itu, terkait konten kalimat ”Korban tu ga wajib”, Nandang mengatakan, Rabbani condong kepada pendapat mayoritas ulama yang mengatakan bahwa hukum kurban adalah sunnah muakad dan tidak wajib. Meski begitu, Rabbani tetap berjanji untuk mengeavluasi setiap masukan dan kritik masyarakat, khususnya warganet.

”Manajemen Rabbani mengucapkan terima kasih atas perhatian masyarakat dan meminta maaf apabila ada ketidaknyamanan terkait persoalan ini. Dengan adanya masalah ini, kami bisa bersilaturahmi dengan media,” ungkap Nandang.

General Manager Marketing Promotion Rabbani mengatakan, iklan baligo bando sudah melalui proses seleksi hingga ke tingkat direksi. Utamanya konten yang dirilis tidak sampai mengajak masyarakat maksiat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan