Puting Beliung Melanda Sejumlah Wilayah KBB

NGAMPRAH– Sejumlah daerah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang angin puting beliung pada Senin (21/10) siang. Akibatnya beberapa rumah warga mengalami kerusakan yang cukup parah termasuk sejumlah pohon bertumbangan dan ada yang sempat menutup akses jalan.

Seperti dilaporkan, kejadian tersebut terjadi di Jalan Kolonel Masturi, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, yang melintang ke tengah jalan. Petugas kepolisian dan TNI dibantu oleh warga kemudian bersama-sama memotong pohon yang tumbang ke jalan karena menghalangi laju kendaraan.

Kemudian sebuah bangunan sekolah di Desa Jayagiri juga dilaporkan mengalami kerusakan. Termasuk beberapa rumah dan pohon yang rusak serta tumbang di wilayah Kampung Gandok, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang. Sementara di wilayah Kecamatan Cisarua, puting beliung mengakibatkan genteng atap rumah warga berterbangan.

“Atap rumah saya gentengnya sebagian ada yang terbang terbawa puting beliung. Rumah warga lain lebih parah, bahkan ada yang sempat tertimpa genteng yang kebawa terbang,” kata salah seorang warga Desa Pasirhalang, Kecamatan Cisarua, Freni Mulya,38.

Menurutnya, angin puting beliung datang secara tiba-tiba yang membuat sebagian warga yang sedang beraktivitas di rumah kaget. Apalagi kondisi cuaca sedang panas dan tidak terlihat tanda-tanda akan turun hujan. Angin berhembus sangat kencang dari arah timur ke barat dan berlangsung dalam hitungan detik. Namun hembusan angin kencang itu datang berulang-ulang.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), KBB, Duddy Prabowo menyebutkan, belum menerima laporan resmi terkait dengan dampak kerusakan akibat adanya angin puting beliung yang terjadi Senin pagi. Namun pihaknya sempat melihat langsung pohon tumbang di Jalan Kolonel Masturi yang sedang dibersihkan petugas.

“Saat itu memang saya sedang melintas di lokasi dan petugas sudah menanganai langsung pohon yang tumbang menghalangi jalan itu,” ucapnya.

Diakuinya angin puting beliung ini sebagai fenomena alam yang terjadi tiba-tiba karena dari BMKG juga belum ada surat pemberitahuan untuk waspada angin kencang.

Pihaknya masih fokus dalam mengatasi bencana kekeringan terutama suplai air bersih ke warga yang sudah sulit mendapatkan air bersih. “Di lapangan saat ini, kami masih fokus pada persoalan kekeringan yang melanda beberapa daerah,” tandasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan