Publik Menanti Janji Polri

Muncul kesan, teror yang dihadirkan terinspirasi dari teror-teror sebelumnya yang berhasil, seperti yang dialami Novel Baswedan. Sudah kesekian kalinya teror ini. Mengingat penegak hukum belum dapat mengungkap pelakunya hingga hari ini. Kita ingin lihat apakah janji Polri untuk mengusut tuntas kasus ini bisa terbutkti, terangnya.

Adnan menmbahaknan bahwa teror tersebut perlu dilihat sebagai ancaman terhadap agenda pemberantasan korupsi, mengingat KPK berada di garda terdepan. Karenanya, ICW pun mendesak penegak hukum mengungkap cepat kasus tersebut supaya tidak muncul spekulasi yang liar dan memanaskan suasana tahun politik.

“Maka kami mendesak Presiden Joko Widodo untuk memastikan adanya jaminan perlindungan keamanan terhadap pimpinan dan pegawai KPK, serta dukungan politik terhadap KPK dalam menjalankan kerja-kerja pencegahan dan pemberantasan korupsi,” imbuhnya.

ICW pun meminta Kapolri memerintahkan seluruh aparaturnya untuk mengungkap dan menjerat pelaku teror bom terhadap pimpinan KPK, serta teror-teror lain yang pernah terjadi.”KPK juga perlu membangun sistem keamanan yang lebih baik, yang ditujukan kepada seluruh pegawai KPK, terutama yang rawan terhadap target teror,” tukasnya.

Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap teror di rumah dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Kemarin siang sudah saya perintahkan langsung ke Kapolri untuk menindak dan menyelesaikan dengan tuntas,”tegasnya.

Joko Widodo menegaskan serangan teror ini tidak bisa ditolerir lantaran menjadi bentuk intimidasi kepada aparat penegak hukum. “Saya rasa tidak ada toleransi untuk itu. Kejar dan cari pelakunya,” ujarnya.

Jokowi menuturkan telah memerintahkan agar keamanan penyidik dan pimpinan KPK diperhatikan. Jika masih ada serangan teror, kata Jokowi, maka menjadi tugas kepolisian untuk mencari pelaku.

Meski teror kerap menyerang KPK, Jokowi memastikan perlawanan terhadap praktek korupsi tidak bakal melemah. “Saya meyakini pemberantasan korupsi tidak kendor dengan teror seperti ini,” kata dia.

Seperti diketahui teror bom terjadi di rumah Ketua KPK Agus Rahardjo di Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat dan rumah Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif di Jalan Kalibata Selatan, Jakarta Selatan, kemarin. (fin/ful)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan