PSKC Cimahi Juara Super Jalapa Liga 3 Seri I Tahun 2019

SUMEDANG – PSKC Cimahi akhirnya keluar sebagai juara Super Jalapa Liga 3 Seri I tahun 2019 dengan mengalahkan PERSIKASI Bekasi dengan sekor telak 3 – 1 di Stadion Achmad Yani, Kabupaten Sumedang, Minggu (10/11).

Sejak pertama kick off, kedua tim tampil agresif dengan melancarkan beberapa serangan untuk saling memberikan tekanan. Pada menit ke 14, punggawa PSKC Cimahi, Mochamad Rikza Syahwali akhirnya mencetak gol pertama sehingga kedudukan menjadi 1 – 0.

Selang dua menit saja, Kapten kesebelasan PERSIKASI Angga Irawan akhirnya mencatatkan namanya di papan skor dengan memasukan bola melalui titik putih setelah sebelumnya dilanggar oleh pemain PSKC. Kedudukan pun berubah menjadi 1 – 1.

Skor imbang pun bertahan hingga babak pertama usai. Dan di babak kedua, para pemain tampak tidak menurunkan tempo permainan dengan saling jual beli serangan.

Berkat arahan dari Coach Robby Darwis, PSKC Cimahi akhirnya membuka kemenangan melalui gol dari Dian Sasongko di menit ke 53. Dan 10 menit kemudian, Abdur Rohim menambah keunggulan dengan mencatatkan namanya di papan skor. Sehingga akhirnya PSKC Cimahi unggul 3 – 1 atas PERSIKASI Bekasi.

Manager PSKC Cimahi H Nanay mengaku puas dengan penampilan anak asuhnya dibawah kepemimpinan Coach Robby Darwis. Pihak nya berharap, dengan penampilan gemilang tim asuhannya yang telah tiga kali berturut-turut juara tersebut, bisa masuk ke liga 2.

”Dari awal kami sudah menargetkan, bukan hanya juara saja, tapi ingin lolos ke liga 2,” ujar Nanay pada para wartawan, Minggu (10/11).

Dia menjelaskan, kunci sukses yang diraihnya selama ini adalah dengan menyerahkan sepenuhnya kepada kepala pelatih.

”Kami selaku management tidak terlalu masuk kedalam, karena kami percaya kepada coach. Sesuai dengan kebutuhan, kami serahkan semuanya kepada coach,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Asprov PSSI Jawa Barat (Jabar), Tommy Apriantono menilai pelaksanaan Super Jalapa Liga 3 Seri I tahun 2019 ini lebih baik dari tahun sebelumnya.

”Kalau dulu waktu di Subang kan sempat ada keributan, kalau sekarang relatif tidak ada keributan,” ucap Tommy.

Dia berharap, dengan publikasi yang baik diharapkan dapat menyuarakan kepada masyarakat bahwa sepak bola lebih ramah terhadap anak-anak. Sehingga mereka tertarik untuk menjadi pemain sepak bola.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan