Presentasikan Peluang Investasi ke Duta Besar

BANDUNG –  Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mempresentasikan potensi investasi kepada duta-duta besar Negara sahabat dalam acara CEO Ambassador Breakfast Meeting dan CEO perusahaan ternama di Hotel Horison, Kota Bandung, Kamis (24/10).

Pada acara tersebut, para Dubes dan CEO pun dapat menggali potensi maupun tata cara berinvestasi di Tanah Pasundan dalam bentuk tanya jawab.

Selain Emil, sejumlah kepala dinas ikut menjawab pertanyaan-pertanyaan para Dubes dan CEO secara komprehensif.

Acara tersebut merupakan kerja sama antara Pemdaprov Jabar dengan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) yang dipimpin oleh Dino Pati Djalal. Semua pihak yang hadir duduk bersama dalam satu meja sambil menikmati hidangan.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil lebih dulu mempresentasikan prospek dan informasi terkait investasi. Kemudian, para tamu dipersilahkan mengajukan pertanyaan, memberikan masukan, maupun melontarkan keluhan.

 

“Selain menjelaskan, saya juga mendengarkan curhatan. Salah satu curahatannya tadi dari Korea (Chairman Korea Garment Association, Ahn Chang Sub),” kata Emil.

Keluhan Ahn berkaitan dengan kenaikan upah yang tergolong signifikan.  Menurut Emil, keluhan maupun masukan, seperti yang diutarakan Ahn, diperlukan oleh Pemdaprov Jabar untuk mencari solusi.

“Kita akan cari waktu dan rapat untuk membahas keluhan investor Korea. Pekerja Jabar ini sangat produktif dan memiliki keahlian yang bagus. Jadi, mereka bingung. Pindah ke provinsi yang upah lebih rendah, tetapi tidak berkualitas buat apa. Jadi, kita punya kelebihan,” ucapnya.

Tidak hanya itu, Emil juga mendapat masukan dan keluhan dari Dubes Belgia untuk Indonesia. Keluhan tersebut terkait dengan kemampuan berbahasa Inggris masyarakat Indonesia, khususnya Jabar.

“Yang kedua, dari Dubes Belgia, masyarakat Jabar bahasa Inggris pas-pasan. Ini yang menyebabkan daya kompetisi untuk perusahaan global jadi rendah. Ini yang harus kita tingkatkan,” katanya.

 

“Itu kritikan dari mereka. Hari ini tidak hanya mempromosikan tetapi menerima kritikan yang menjadi masukan untuk saya untuk dicari solusinya,” ucap Emil melanjutkan.

Pada kesempatan yang sama, Pimpinan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menyatakan, selain upah, banyak investor ingin dijadikan mitra oleh Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan