Polisi Periksa 10 Pekerja

CIMAHI – Pasca kebakaran jalur pipa milik PT Pertamina, Kapolsek Cimahi Selatan, Kompol Sutarman mengaku, sudah beberapa pekerja proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) milik PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) untuk dimintai keterangan.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, Kebakaran itu dipicu meledaknya pipa minyak milik PT Pertamina yang berada di sekitar jalur KCJB. Pipa tersebut diduga terkena pengeboran yang tengah dilakukan oleh pekerja kereta cepat tersebut.

“Polsek melakukan pemeriksaan saksi dari karyawan yang bekerja di TKP. Pemeriksaan sedang berjalan di Polsek Cimahi. Rencananya ada 10 orang yang jadi saksi,” kata dia kepada wartawan, Rabu (23/10).

Dia memaparkan, ketika kejadian ada 13 orang yang sedang bekerja. Sebanyak 10 orang di antaranya Warga Negara Indonesia (WNI), 3 orang Warga Negara Asing (WNA). Data itu diperoleh dari pihak PT KCIC.

Data itu menjadi jawaban dari simpang siurnya jumlah di TKP yang menyebutkan ada lebih dari satu korban. Namun, Sutarman memastikan korban meninggal hanya satu orang atas nama Li Xuanfeng (34), WNA asal China.

“Dipastikan 1 (satu) orang yang meninggal. Kita sudah sisir. Berdasarkan keterangan KCIC, kurang (pekerjanya) cuma 1 dari 13 orang,” terangnya.

Ia melanjutkan, pemeriksaan terhadap 10 saksi hari ini dilakukan untuk mencari titik terang penyebab pasti kebakaran itu. Rencananya, siang ini akan dilakukan juga oleh TKP oleh pihak kepolisian.

“Kita ingin membuat terang peristiwa ini. Kita tanyakan saksi saat kejadian. Nanti ada olah TKP dari Polres dan Polda, Polsek mendampingi,” ujar Sutarman.

Sementara itu, di tempat kejadian PT Pertamina terus melakukan sterilisasi di lokasi kebakaran. Berdasarkan pantauan sejumlah petugas Pertamina masih membersihkan sisa BBM.

Pengangkatan BBM dilakukan menggunakan mobil tangki yang memiliki fasilitas pompa atau vacuum truk, serta melokalisir sisa BBM dari parit dengan tanggul.

 

Pihaknya menurunkan lebih dari 90 personel di lokasi kejadian. Konsentrasi Pertamina saat ini adalah untuk finalisasi pembersihan BBM serta menjaga supaya aliran air maupun parit tetap aman.

‘’Di saat bersamaan, kami juga menangani pipa yang terdampak,” ungkap Fajriyah Usman, VP Corporate Communication Pertamina melalui rilisnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan