PLN Harus Ganti Rugi

JAKARTA – PT PLN (Persero) akan mempertimbangkan pemberian kompensasi bagi pelanggan yang terdampak akibat padamnya listrik di Jabodetabek, Banten, serta Jawa Barat. Sebab, listrik padam sejak sebelum pukul 12.00 dan masih padam di sebagian kawasan hingga kini.

Direktur Pengadaan Strategi II PLN Djoko R Abumanan mengatakan ketentuan mengenai kompensasi kepada konsumen yang dirugikan saat terjadi pemadaman listrik sudah diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 27 Tahun 2017. Ganti rugi yang diberikan dapat berupa kompensasi pengurangan tagihan listrik kepada konsumen.

”Bagaimana dengan aturan TMP (tingkat mutu pelayanan), kita hitung ada Permen (peraturan menteri), ada kewajiban PLN TMP lebih dari standar yang akan berikan aturan kompensasinya,” ujar Djoko saat jumpa pers di kantor P2B PLN Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat, Minggu (4/8).

Djoko mengatakan, PLN akan melakukan pendataan tingkat mutu pelayanan untuk mengambil keputusan apakah kompensasi akan diberikan atau tidak. ”Dalam peraturannya, apabila PLN melebihi sekian itu, kalau pelanggan nonsubsidi ada 35 persen biaya beban dikembalikan formulanya. Kalau subsidi, cek Permen, saya lupa,” kata Djoko.

Pemadaman listrik yang terjadi Minggu (4/8) berimbas pada banyak sektor. Bahkan, layanan Tol Pasteur terganggu.

Humas Tol Purbaleunyi Nandang Elan mengatakan, akibat pemadaman listrik pada hari ini transaksi di Gerbang Tol Pasteur menjadi terhambat. ”Khusus untuk gerbang tol Pasteur dilakukan secara manual, jadi pembayarannya hanya bisa dilakukan cash,” tutur Nandang.

Dia memaparkan Jasa Marga sebenarnya telah menyiapkan backup data khususnya di 12 Gerbang tol Purbaleunyi, untuk memasok daya listrik saat gangguan. Di semua gerbang tol juga telah disiapkan jenset yang bisa mencukupi sampai 12 jam.

”Untuk gerbang tol Pasteur, tadi sempat mengalami gangguan jenset. Sehingga pembayaran hanya bisa dilakukan cash. Tapi untuk gerbang tol yang lain masih aman, kecuali listrik padam sampai besok,” katanya.

Nandang melanjutkan, akibat transaksi yang terpaksa dilakukan secara manual (pembayaran cash), terjadi antrean kendaraan di Gerbang Tol keluar pasteur. ”Rata-rata pengemudi tidak menyiapkan uang cash, jadi transkasi di Pasteur agak lama, sehingga terjadi antrean,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan