Pilih Oposisi, 2024 Prabowo Nyapres Lagi

“Lihat saja di medsos. Per­tikaian itu masih terjadi. Per­debatan itu makin meluas. Dari tudingan sembilan MK yang tidak adil sampai hasu­tan-hasutan yang tidak rele­van. Lalu kenapa ini dibiarkan. Ini Tugas elite politik untuk meredam ini. Minimal ada caranya. Silahkan jika ingin mencalonkan diri pada 2024. Tapi sikap kenegarawanan itu diwujudkan,” urainya.

Disinggung soal kemun­gkinan langkah Prabowo un­tuk menyatu dalam koalisi kepemimpinan Jokowi, Azra tidak melihat itu. “Belum ter­lihat. Itu haknya. Tetap di luar pemerintahan pun itu haknya. Kami hanya berharap, masyarakat kembali menya­tu, rukun. Lupakan 01 maupun 02,” sergahnya.

Terpisah Sekretaris Jenderal DPP PAN Eddy Soeparno ber­harap koalisi Indonesia Adil Makmur tidak berakhir, khu­susnya kerja sama partai da­lam kontestasi politik ke depan. “Kalau nanti diputuskan par­pol koalisi untuk jalan sendi­ri-sendiri, itu bukan berakhir­nya kerja sama di antar partai yang mengusung Prabowo dan Sandi,” kata Eddy Soe­parno di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Ja­karta, kemarin.

Dia mengatakan, apapun opsi yang diambil dan dipu­tuskan parpol koalisi, kalau disepakati untuk tetap bersa­ma-sama maka diharapkan mampu membangun sebuah agenda bersama ke depan.

Eddy mengatakan, banyak agenda politik ke depan, se­hingga kebersamaan, kerja sama dan sinergi yang sudah dicapai selama 10 bulan, bisa dilanjutkan. “Misalkan ke depan ada pilkada serentak, itu kita bisa bekerja sama dengan partai koalisi peng­usung Prabowo-Sandi ataupun dengan partai lain tentunya,” ujarnya. (ful/fin)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan