Pertikawan 2019, Wujudkan Generasi Milenial Cinta Lingkungan

Peserta pun antusias belajar memainkan musik tradisional Jawa Barat, yaitu angklung yang digelar panitia. Sejumlah lagu berhasil dimainkan peserta, seperti “Boneka Abdi” dan “Manuk Dadali”. Menarik dan menyenangkan, ada rasa enggan beranjak dari permainan angklung.

Pada hari kedua penyelenggaraan Pertikawan, Sabtu (23/11), peserta  Pertikawan 2019 bersama jajaran pimpinan KLHK, PJB, Pramuka serta Putri Lingkungan 2018 dan Duta SDGs, Vania Fitryani Herlambang melakukan penanaman 1.000 tanaman kopi arabika. Penanaman ini sebagai bukti kepedulian terhadap lingkungan dan sesuai arahan  Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, minimal menanam 25 pohon selama hidup.

Pada hari yang sama, peserta mengikuti giat enterpreneurship dengan belajar menganyam eceng gondok, pengenalan teknologi solar cell dan pengolahan bioflok. Abah Duduy yang merupakaan binaan PJB, Local heroes, mengajak peserta mengolah eceng gondok menjadi benda bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomis. Beragam benda bisa dihasilkan dari eceng gondok yang mempunyai nilai jual.

Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Karliansyah mengatakan, tujuan penyelenggaraan Sub Camp Pertikawan adalah, untuk meningkatkan pemahaman pengelolaan lingkungan hidup dan pelestarian hutan kepada seluruh peserta Gerakan Pramuka. Selain itu, untuk meningkatkan pemahaman, ecopreneurship, tantangan, dan implementasinya di dunia nyata.

“Kami juga berharap, kegiatan ini menjadikan Gerakan Pramuka menjadi agen perubahan dan penyebaran gerakan positif eco-lifestyle dan eco-friendly serta suistainable social responsibility. Sudah saatnya Gerakan Pramuka menjadi kader penggerak suistainable dan social responsibility dalam pencapaian SDG’s,” pungkasnya. (drx)

Tinggalkan Balasan