Perlu Ada Mitigasi Bencana

”Kenapa? Karena secara geologis (Jawa Barat) Tengah ke Selatan itu miringnya curam. Dari tengah ke utara relatif rata,” tambahnya.

Terkait longsor Sukabumi, pihaknya akan terus melakukan upaya pencarian, hingga seluruh korban yang dinyatakan hilang dapat ditemukan.

”Hari ini kita lihat rumah-rumah itu tidak di lereng, secara kearifan lokal posisinya sudah menyesuaikan. Yang terjadi adalah ada aliran air yang ekstrim, sehingga tanahnya menjadi labil dan terjadi longsoran yang menggelinding menghabiskan satu kampung yang secara posisi sudah berada di tanah datar,” paparnya.

Sementara itu, hingga saat ini sudah ada 13 korban meninggal yang teridentifikasi. Mereka terdata setelah Tim DVI Biddokkes Polda Jabar terjun langsung ke lapangan sejak musibah terjadi.

”Hari pertama tim gabungan menemukan dua jenazah. Hari ke dua ada delapan jenazah yang teridentifikasi, dan sampai pagi ini (kemarin, Red.) ada tiga yang teridentifikasi. Jadi total yang telah teridentifikasi sebanyak tiga belas orang,” ujar Kapolda Jabar, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, di lokasi bencana, kemarin (2/1).

Menurut Agung, semua korban teridentifikasi sudah diserahkan ke keluarga. Bahkan, sebut dia, sebagian sudah dimakamkan. ”Setelah identifikasi, dibenarkan keluarganya lalu diserahkan untuk dimakamkan,” ucap Agung.

Sampai saat ini tim gabungan terus mencari korban dengan dibantu dua alat berat. Karena masih ada 21 korban hilang yang masih belum ditemukan.

”Ada tiga lagi lokasi yang ditandai berdasarkan temuan anjing pelacak dan orang yang mengetahui. Mudah-mudahan segera ditemukan dan dapat dievakuasi,” ungkap Agung.

Disinggung berkait dengan adanya kabar seorang bayi meninggal. Ternyata berita itu tak benar, karena ternyata sang bayi dinyatakan selamat bersama ibunya. ”Jadi bayi itu ternyata dibawa ibunya ke luar, sehingga selamat. Hanya ayahnya yang dikabarkan meninggal,” terang Agung.

Jumlah warga di kampung yang terdampak longsor sebanyak 101 jiwa dari 32 KK. Rumah yang mengalami rusak berat sebanyak 30 unit. ”Jadi yang selamat 64 orang dan luka 3 orang. Meninggal 13 orang dan belum ditemukan 21 orang,” pungkas Agung. (yan/ign)

KORBAN YANG SUDAH TERIDENTIFIKASI

  1. Hendra alias Jubed, laki-laki, 38 Tahun, Kp. Cimapag rt.03/04 Ds. Sirnaresmi Kec. Cisolok Kab.Sukabumi (31 Des 2018 / WIB).
  2. Sasa, perempuan, 4 Tahun, Kp. Cimapag rt.03/04 Ds. Sirnaresmi Kec. Cisolok Kab.Sukabumi (31 Des 2018 / WIB).
  3. Ukiat, laki-laki, 56 Tahun, Kp. Cimapag rt.03/04 Ds. Sirnaresmi Kec. Cisolok Kab.Sukabumi (01 Jan 2019 / 08.04 WIB).
  4. Riska, perempuan, 27 Tahun, Kp. Sukamulya rt. 01/03 Desa. Gunungwangun Kec. Cibeber Kab. Lebak Prov. Banten (01 Jan 2019 / 08.46 WIB)
  5. Rita, perempuan, 15 Tahun, Kp. Cimapag rt.03/04 Ds. Sirnaresmi Kec. Cisolok Kab.Sukabumi (01 Jan 2019 / 10.42 WIB).
  6. Yanti, perempuan, 38 Tahun, Kp. Cimapag rt.03/04 Ds. Sirnaresmi Kec. Cisolok Kab.Sukabumi (01 Jan 2019 / 11.34 WIB).
  7. Ahudi, laki-laki, 60 Tahun, Kp. Cimapag rt.03/04 Ds. Sirnaresmi Kec. Cisolok Kab.Sukabumi (01 Januari 2019/WIB.
  8. Sukiman, laki-laki, 75 tahun, Cimapag.
  9. Suryani, perempuan, 35 Tahun, Kp. Cimapag rt.03/04 Ds. Sirnaresmi Kec. Cisolok Kab.Sukabumi (01 Januari 2019/14.00 WIB)
  10. Jumhadi, laki-laki, 47 tahun, Kp. Cimapag rt. 03/04 Desa. Sirnaresmi Kec. Cisolok Kab. Sukabumi (01 Jan 2019 / 16.25 WIB).
  11. Yami, perempuan, 26 tahun, Kp Cimapag (01/01/19 jam 17.10 WIB).
  12. Umih, 60 Tahun, Cimapag.
  13. Enda, 43 tahun, Cimapag.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan