Perkuat Seni Budaya Lokal, Disparbud Kembali Gelar Riksa Budaya

BANDUNG – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat kembali menggelar Riksa Budaya Jawa Barat. Kali ini, Riksa Budaya yang akan di gelar di Desa Junti Kebon Kecamatan Junti Nyuat Kabupaten Indramayu Rabu (11/12) , mengambil tema Matur Kesuwun Ngampura.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik melalui Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Febiyani mengatakan, dalam Riksa Budaya di Kabupaten Indramayu akan menampilkan berbagai kesenian lokal khas Indramayu, diantaranya tari daya respek koloborasi 20 seniman Indramayu, wayang cepak dan seni budaya lainnya. Selain itu juga, akan digelar workshop dan pameran. Pada gelaran wayang cepak, akan tampil dalang sepuh Ki Ahmadi.

“Riksa Budaya mengangkat nilai budaya Jawa Barat. Kalau yang lalu ada Someah ada Rengkuh kali ini mengangkat Nuhun atau dalam bahasa Indramayu Matur Kesuwun ditambah Ngampura,” ungkap Febiyani Selasa, (10/12).

Dijelaskan, Nuhun atau Matur Kesuwun, merupakan salah satu sikap dan budaya masyarakat Jawa Barat yang artinya terima kasih. Selain menampilkan seni dan budaya lokal Indramayu lainnya, menurut Febiyani ada yang unik dan berbeda dari gelaran Riksa Budaya sebelumnya , yakni wayang cepak. Wayang cepak merupakan salah satu seni budaya khas Indramayu.

“Disini akan nampak bagaimana perbedaan karekteristik seni dan budaya yang berada di Indramayu. Jawa Barat mempunyai tiga gaya budaya, ada Melayu Betawi, ada Priangan, Cirebon dan Dermayon,” jelasnya.

Ia menambahkan, beberapa seni budaya Indramayu tidak akan ditemui di zona lainnya di Jawa Barat, seperti diantaranya tarling, seni tayuban, berokan dan jaran lumping.

“Dari sisi penggunaan bahasa pun berbeda. Jadi tamu-tamu disana nanti berkesempatan melihat kekayaan, kearifan budaya lokal daerah Indramayu atau daerah Cirebon dan Mayon yang unik dan mampu mengangkat kearifan budaya lokal,”ucapnya.

Ia berharap, pada helatan Riksa Budaya Jawa Barat di Indramayu bukan saja bisa dinikmati oleh masyarakat Indramayu, namun juga masyarakat daerah lainnya, khususnya generasi muda. Sehingga potensi maupun kekuatan seni budaya lokal Indramayu dapat dikenal.

“Riksa Budaya Jawa Barat merupakan platform gerakan kebudayaan, bertujuan menguatkan nilai-nilai budaya yang tercermin dalam perilaku masyarakat Jawa Barat,” pungkasnya. (yul)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan