Penjara Sukarela

Sebelum memotong-motong sang pacar rupanya Tong-kai mengambil kartu kreditnyi. Setiba kembali di Hongkong Tong-kai menarik uang dari kartu kredit pacarnya itu.

Tong-kai hanya bisa dihukum karena pencurian uang itu. Bukan karena pembunuhan.

Selama 18 bulan di penjara, Tong-kai selalu dikunjungi pastor. Seminggu sekali. Belakangan ini.

Minggu lalu Tong-kai membuat pernyataan. Lewat pastor tersebut: setelah keluar dari penjara Rabu lusa Tong-kai akan menyerahkan diri ke polisi Taiwan. Dengan suka rela. Agar bisa diadili di sana. Dan menjalani hukumannya di sana.

Begitulah media-media Hongkong dan Taiwan memberitakannya.

Semula Tong-kai takut akan dihukum mati. Kejahatannya begitu nyata: membunuh wanita yang lagi hamil; melalukan mutilasi; melarikan diri; mengambil uangnyi.

Tapi para ahli hukum di Taiwan mengatakan Tong-kai tidak mungkin dihukum mati.

Ada faktor yang meringankannya: ia suka rela menyerahkan diri (kalau jadi). Ia juga pernah berkilah bahwa pembunuhan itu tidak sengaja.

Waktu itu sudah malam. Keduanya baru melakukan hubungan badan. Atau akan. Sang pacar –berumur 20 tahun– membisikkan sesuatu ke telinga Tong-kai (19 tahun).

“Saya hamil”.

Setelah itulah mereka bertengkar. Kian emosi. Lalu Tong-kai mencengkeram pacarnya. Di bagian leher.

Tercekik.

Mati.

Tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi malam itu. Jalan cerita tadi sepenuhnya hanya dari pengakuan sepihak Tong-kai.

Adakah sang pacar minta segera dikawini –dan Tong-kai panik?

Adakah Tong-kai meragukan siapa ayah si janin di kandungan?

Ataukah liburan ke Taiwan itu hanya alasan untuk Valentine –tapi sebenarnya memang akan membunuhnya di sana?

Pun seandainya Tong-kai jadi menyerahkan diri ke Taiwan Hongkong sudah telanjur babak belur.

Tong-kai hanya pemicu. Akar masalahnya sangat dalam. Termasuk soal kesenjangan sosial.

Salah satunya soal terancamnya ‘periuk nasi’ orang Hongkong. Yang akan ikut diperebutkan oleh pendatang dari daratan. Dalam jumlah besar.

Misalnya saja ada kejadian seperti ini: begitu banyak wanita Tiongkok yang lagi hamil yang pergi ke Hongkong.

Agar bisa melahirkan di Hongkong.

Agar sang anak otomatis bisa menjadi warga Hongkong.

Itu juga pernah menjadi bisnis yang besar. Terutama bagi rumah sakit swasta di Hongkong.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan