Peningkatan Kualitas SDM untuk Penanganan Stunting

ARJASARI – Berhasilnya suatu program keluarga berencana dan kesehatan, tidak terlepas dari perkembangan jumlah penduduk. Masalah kependudukan itu sendiri merupakan masalah yang penting dalam program pembangunan.

Hal itu dikatakan Sekda Kabupaten Bandung Teddy Kusdiana saat menerima Tim Monitoring dan Evaluasi PKK-KB Provinsi Jawa Barat. ”Tidak saja penting dari sisi kuantitas, namun juga dari aspek kualitas dan mobilitas penduduknya,” katanya saat ditemui di Desa Baros Kecamatan Arjasari, belum lama ini.

Dalam kegiatan tersebut, mengemuka pula ajakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melalui TP PKK kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, untuk bersama-sama mengentaskan permasalahan pembangunan kesehatan di wilayah Jabar.

Menanggapi ajakan tersebut, Teddy mengakui  dengan jumlah penduduk Jabar yang sangat padat di angka sekitar 48,68 juta jiwa, tentunya permasalahan yang dihadapi Pemprov Jabar cukup kompleks, termasuk dalam pembangunan kesehatan. Salah satunya adalah menekan angka stunting dan pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM).

”Kepadatan penduduk Jabar terkontribusi juga dari jumlah penduduk kita yang sangat padat, yaitu sebesar 3,7 juta jiwa.  Tentunya dengan keberadaan program Kesrak PKK-KB ini, akan sangat membantu kita dalam upaya mengendalikan kelahiran. Kita pun fokus meningkatkan kualitas penduduk melalui pembangunan kesehatan. Salah satunya mengentaskan permasalahan stunting,” jelasnya.

Teddy menjelaskan, dalam penanganan stunting pihaknya melalui Dinas Kesehatan melakukan intervensi spesifik dan sensitif. Untuk intervensi spesifik, kata Teddy penanganannya ada di ranah kesehatan, pihaknya menyisir seribu hari pertama kehidupan. Sementara sensitif, lanjutnya merupakan upaya intervensi di luar kesehatan. Sedangkan, penanganan di luar kesehatan, harus melibatkan peran sektor perangkat daerah lainnya, yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

”Ada keterlibatan Dinas Pendidikan juga dalam penanganan stunting ini. Melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), para orangtua dan guru diberikan edukasi tentang parenting untuk disampaikan kepada putra-putrinya. Jadi penanganan stunting tidak hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan saja, semuanya harus ikut berperan,” tuturnya.

Teddy berkeyakinan, dengan program Kesrak PKK-KB-Kesehatan turut mendukung penurunan stunting dengan penyediaan air bersih, sanitasi yang dapat digunakan, pemanfaatan pekarangan dan taman gizi. Disamping itu melalui program tersebut, pembangunan di bidang keluarga berencana pun cukup meningkat. ”Hal ini ditandai dengan terbentuknya 110 Kampung KB Sabilulungan di Kabupaten Bandung,”akunya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan