Pengelolaan Pariwisata Dinilai Mandek

BANDUNG– DPRD Kota Bandung menilai, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung belum terlihat serius dalam mengoptimalkan pengelolaan di sektor Pariwisata. Padahal, sektor tersebut bisa menyumbangkan pendapatan asli daerah (PAD) terhadap kas daerah yang cukup potensial.

Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Edwin Senjaya mengungkapkan, Pemkot harus belajar kepada Pemkab Banyuwangi yang jauh lebih baik dari pada Kota Bandung dalam pengelolaan pariwisata.

“Kami baru-baru ini berangkat ke Banyuwangi, kota kecil tapi pengelolaan pariwisatanya sangat baik sekali. Mereka memaksimal adanya distinasi tampat-tempat wisata alam yang dikelola dengan baik dan signifikan hasilnya, Pemkot harus belajar ke Banyuwangi,” kata Edwin, Minggu (24/11).

Konsep pariwisata yang dibangun di Banyuwangi, kata Edwin, menerapkan dengan cara memanfaatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Di Banyuwangi ada moto yang sangat bagus dari program Bupatinya. Setiap dinas ada dinas pariwisatanya. Setiap tempat adalah destinasi. Jadi semua SKPD yang ada di Banyuwangi itu dilibatkan ke dalam kegiatan-kegiatan pariwisata,” sebutnya.

Namun, kata Edwin, untuk menerapkan sistem pengelolaan pariwisata seperti di Kabupaten Banyuwangi, harus disiapkan payung hukumnya.

“Kalau Banyuwangi sudah ada Perda-nya, termasuk juga mengatur setiap dinas bisa mengadakan event pariwisata. Itu luar biasa. Anggarannya tidak besar hanya Rp 15 miliar (di Banyuwangi). Sementara pariwisata di Kota Bandung anggarannya Rp 40 miliar hanya gitu-gitu aja (mandek),” sebutnya.

Dia juga mengakui, bahwa Kota Bandung minim dengan tempat pariwisata. Semua pariwisata yang berkaitan dengan alam, kata dia, adanya di luar Kota Bandung. Seperti Tangkupan Parahu adanya di Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB). Hanya saja kata dia, semua kunjungan pariwisata dari luar Kota Bandung itu transitnya di Kota Bandung.

“Hanya butuh kesadaran bahwa sektor pariwisata itu harus dikelola bukan hanya dari dinas pariwisata tapi harus semua stakeholder melakukannya,” ungkapnya.

Politikus Partai Golkar ini menjelaskan, saatnya Pemkot Bandung melakukan terobosan besar bagaimana sumber PAD Kota Bandung digarap dengan maksimal. Hal ini kata dia, dapat dilakukan dengan mengoptimalkan sektor pariwisata yang sangat potensial untuk dikelola lebih masif.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan