Pengeboran Air Bawah Permukaan Sebabkan Aktifitas Penurunan Tanah

CIMAHI – Pemerintah Kota (Pemkot) Pemkot Cimahi angkat bicara perihal adanya aktifitas penurunan permukaan tanah (land residence) yang terjadi di wilayah yang masuk cekungan Bandung ini.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, Mochamad Ronny mengatakan, salah satu penyebab adanya penurunan permukaan tanah itu salah satunya disebabkan oleh pengambilan air bawah tanah dalam yang volumenya cukup banyak.

”Makin banyak pengambilan air sumur dalam, potensi penurunan tanahnya juga makin besar. Makannya harus dibatasi,” ujarnya.

Aktifitas pengambilan air bawah dalam disinyalir selama ini dilakukan oleh industri di Kota Cimahi. Pemkot Cimahi sendiri belum melakukan pengecekan sedalam mana aktifitas pengambilan air bawah tanah industri di Kota Cimahi. Sebab itu menjadi kewenangan Pemprov Jabar.

Namun, kata Ronny, untuk perusahaan/industri di Kota Cimahi diwajibkan membuat sumur imbuhan sebagai penyeimbang dari sumur dalam jika ingin melakukan aktifitas pengambilan air.

”Kalau ke pelaku usaha di dalam dokumen lingkungan ketika ada pengambilan air tanah artesis tanah dalam maka harus diimbangi dengan sumur imbuhan (kalau ada air hujan masuk sumur imbuhan),” jelasnya.

Ronny melanjutkan, pembuatan sumur imbuhan, sumur resapan atau biopori sangat penting dilakukan dari mulai kalangan industri hingga masyarakat.

”Kalau saja tiap tumah ada sumur resapan atau biopori, saya percaya penurunan permukaan tanah itu akan bisa sedikit diatasi,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, Nanang, mengatakan pihaknya bakal berkoordinasi dengan peneliti dan dinas terkait soal informasi tersebut.

”Sampai saat ini kami belum tahu seperti apa kondisinya, karena itu sangat teknis. Tapi bakal langsung kami respon untuk berkoordinasi dengan peneliti dari ITB-nya. Kalau dengan dinas, akan koordinasi dengan DLH dan DPKP,” ujar Nanang.

Pihaknya memang mengakui di wilayah Kota Cimahi, khususnya di selatan, terjadi eksploitasi air tanah yang menjadi salah satu penyebab penurunan muka tanah.

”Memang karena di industri di cimahi banyak di daerah selatan, apalagi disebutkan leuwigajah yang mengalami penurunan tanah. Kalau dilihat dari bentuk bencananya, bisa dibilang seperti pondasinya akan amblas,” tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan