Penanganan ODGJ Butuh Sinergitas

NGAMPRAH– Penanganan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) membutuhkan sinergitas semua pihak. Mulai dari keluarga dan pemerintah. Hal itu disampaikan Doding Komarudin, Pegiat Sosial asal Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, kemarin.

Pihaknya akan terus berupaya mendata ODGJ bekerja sama dengan lembaga dan instansi terkait, termasuk dengan Dinas Sosial Bandung Barat. Pendataan tersebut untuk memudahkan melakukan pemetaan dan penanganan terhadap mereka

“Karena perhatian dan kasih sayang keluarga sangat diperlukan untuk mempercepat pemulihan. Selain dengan rutin mengonsumsi obat. Dibutuhkan sosialisasi yang berkelanjutan terhadap pihak keluarga agar tidak mengabaikan anggota keluarganya yang menderita gangguan jiwa. Selama ini kan banyak keluarga yang acuh tak acuh meskipun tidak semuanya,” katanya.

Dia menjelaskan, ODGJ tersebar di berbagai daerah, termasuk di kecamatannya. Beberapa waktu lalu, pihaknya juga mengirimkan dua ODGJ ke RSJ Provinsi Jawa Barat di Kecamatan Cisarua untuk mendapatkan perawatan.

Menurut Doding, ODGJ selama ini dipandang sebelah mata karena penyakit mental yang dideritanya. Namun, dengan perawatan rutin dan perhatian keluarga, mereka berpotensi untuk sembuh kembali. “Perawatan yang paling baik itu memang di rumah dan dilakukan oleh keluarga,” katanya.

Pantauan di lokasi, beberapa ODGJ tampak berkeliaran di antaranya di Batujajar, Ngamprah, dan Padalarang. Di antara mereka, ada yang sudah berpakaian compang-camping, tetapi ada juga yang belum terlalu lusuh.

Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat Sumarman mengungkapkan, penanganan ODGJ di Kabupaten Bandung Barat sulit dilakukan lantaran banyak yang tak bisa diketahui keluarganya. Selain itu, sejumlah ODGJ juga datang silih berganti tanpa diketahui asalnya.

Pelayanan terhadap ODGJ biasanya dilakukan dengan membawanya ke rumah sakit jiwa. “Sambil perawatan, kami tanya asal-usulnya. Jika sudah diketahui keluarganya, akan dipulangkan setelah sembuh,” katanya seraya menambahkan ODGJ biasanya dirujuk ke RSJ Cisarua ataupun RS Hasan Sadikin, Bandung.

Sumarman mengakui, ODGJ yang tidak diketahui asal-usulnya sulit ditangani. Sebab, pihaknya akan kesulitan memulangkan orang tersebut ketika sudah dinyatakan sembuh. “Ketika sembuh yang paling sulit itu mengembalikannya karena biasanya tidak tahu soal keluarga asalnya,” pungkasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan