Pemilik Becak Pustaka, Ingin Hidup Lama

Semangat Sutopo masih membara meski usianya hampir 3/4 abad. Usia tak membuat pensiunan PNS ini menyerah dengan masa tuanya. Ia masih semangat mengayuh becaknya yang juga dijadikan perpustakaan.

Ridho Hodayat, Jogjakarta

Sutopo, yang akrab disapa Pak Topo, mengaku ingin hidup setidaknya sampai umur 90 tahun. Karena, banyak mimpi-mimpi yang ingin dicapainya.

“Cita-cita saya ingin hidup sampai 90 tahun. Banyak hal yang belum saya lakukan demi kebaikan masyarakat. Contohnya, kita harus membentuk karakter masyarakat dari membaca dan menulis,” kata Pak Topo saat ditemui JawaPos.com, Sabtu (23/2) di tempat mangkalnya di depan bangunan bekas SMA 17-1, Jalan Tentara Pelajar, Kecamatan Jetis, Kota Jogjakarta, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ).

Untuk menggapai cita-citanya membentuk manusia berkarakter ini, ia sendiri sudah mempunyai angan-angan. Menjadikan becak kayuhnya menjadi becak listrik dan didesain lebih besar seperti mobil. Itu dilakukan, supaya bisa menampung lebih banyak buku yang dibawanya.

“Dalam waktu dekat saya akan berkirim surat kepada Pak Jokowi (Presiden, Joko Widodo). Permohonan saya, mohon dibantu bukunya. Kemudian dana untuk menjadikan becak kayuh ini menjadi becak listrik. Supaya lebih baik lagi pelayanan saya kepada masyarakat. Usia semakin tua, umur juga semakin berkurang,” ucap pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang semasa tugasnya di Kodim 0734 Jogjakarta ini.

Becak pustakanya ini memuat sekitar 100 buku koleksinya. Ditambah dengan rak dari kayu, beratnya sama dengan seorang penumpang ketika mengayuh becaknya. Sutopo sendiri setiap harinya mangkal di depan bangunan bekas SMA 17-1, Jalan Tentara Pelajar, Kecamatan Jetis, Kota Jogjakarta, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ).

Setiap hari, ia berangkat pukul 07.00 WIB, dan pulang ke rumahnya sekitar pukul 18.00 WIB. “Kalau dulu berangkat dari pukul 05.00. Tapi karena istri saya sakit dan harus merawatnya. Berangkat jam 7 sekarang,” jelasnya.

Ketika mendapatkan penumpang, rute yang ditempuhnya bisa mencapai belasan hingga puluhan kilometer. Pernah Sutopo mengantarkan pelanggan dari Kota Jogjakarta menuju kawasan Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. “Sampai Kasongan, Bantul; kemudian Denggung; di Sleman. Itu sudah tak asing lagi,” katanya.

Tinggalkan Balasan