Pembangunan Butuh Kolaborasi

BANDUNG – Menginjak usia yang ke 74 Tahun Provinsi Jawa Barat (Jabar) terus gencar melaksanakan pembangunan di berbagai bidang.

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, untuk menghasilkan keberhasilan dibutuhkan kerjasama semua pihak. Terutama seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dari tingkat provinsi sampai desa.

’’Visi Jabar adalah Juara Lahir dan Batin, dan ini bisa dicapai dengan kolaborasi dan sinergi, ’’kata Ridwan Kamil kepada wartawan ketika ditemui usai peringatan Hari Jadi Jabar di Lapangan Gasibu kemarin, (19/8).

Dia mengaskan, Kolaborasi dan Sinergi dalam pembangunan harus dilakukan. Sehingga, pembangunan akan sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat.

Selain itu, untuk memacu pelayanan di pemerintahan dibutuhkan inovasi-inovasi yang memiliki tujuan mempermudah pelayanan birokrasi dan transparasi.

’’Jadi intinya harus ada kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas semua pihak,” kata pria yang akrab disapa Emil ini.

Dia menuturkan, model kerjasama Pentahelix sangat terbuka untuk upaya-upaya kolaboratif dengan melibatkan akademisi, pebisnis, komunitas, pemerintah pusat/kabupaten/kota, dan media dalam pembangunan Jawa Barat.

Emil juga menyatakan, ada dua hal yang menjadi fokus pembangunan Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar saat ini, yakni infrastruktur dan pariwisata.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang terencana akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat karena konektivitas antar daerah semakin baik.

“Pariwisata merupakan komoditas yang paling berkelanjutan dan menetes hingga ke level paling bawah masyarakat. Sedangkan, pembangunan infrastruktur yang terencana dan baik akan berdampak pada konektivitas dan pertumbuhan ekonomi sehingga berujung pada terwujudnya kesejahteraan warga Jawa Barat,” ucapnya.

Pemdaprov Jabar di bawah kepemimpinan Emil-Uu Ruzhanul Ulum juga tengah mengakselerasi proses pembangunan desa. Hal itu dilakukan guna menggerus kesenjangan ekonomi pedesaan dengan perkotaan.

“Jawa Barat memiliki 5.312 desa. Alhamdulillah dalam kurun waktu kurang dari 12 bulan kita berhasil meingkatkan status desa mandiri menjadi 98 desa (2x lipat sebelumnya), dan status desa maju bertambah menjadi 500 desa. Sehingga saat ini sudah tidak ada lagi desa tertinggal di Jawa Barat,” katanya.

Keberhasilan Pemdaprov Jabar dalam meningkatkan kesejahteraan pedesaan tidak lepas dari inovasi bernama Desa Juara yang memiliki tiga pilar, yakni digitalisasi layanan desa, One Village One Company (OVOC), dan Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan