Pelatih Juara Liga 2 Terhalang Lisensi

JAKARTA – Budiardjo Thalib menangani Persik Kediri sepekan sebelum kickoff Liga 2 musim 2019 bergulir. Saat itu dia ditunjuk untuk menggantikan Nasal Mustofa yang mundur pada 29 Mei lalu. Di tangan Budiardjo, Persik ternyata tancap gas.

Pada laga perdana Liga 2 kontra PSBS Biak, Budiardjo membawa tim berjuluk Macan Putih tersebut menang empat gol tanpa balas. Di babak penyisihan, Persik lolos ke 8 besar dengan predikat juara wilayah timur. Dari 20 laga, Persik mengemas 9 kemenangan dan 6 hasil imbang.

Di babak 8 besar, catatan pengoleksi dua bintang juara Liga Indonesia itu pun mengesankan. Meski lolos ke babak semifinal sebagai runner-up, Macan Putih mencatatkan diri sebagai tim yang tidak pernah merasakan kekalahan di grup Y. Tidak ada yang menyangka Budiardjo bisa membawa Persik naik kasta ke Liga 1 sekaligus merengkuh gelar juara Liga 2. Apalagi, musim ini Persik baru saja promosi ke Liga 2.

Sayang, Budiardjo Thalib dipastikan tidak akan menjadi head coach lagi saat Persik berlaga di Liga 1 musim depan. Bukannya dia tidak layak. Status juara dan tiket promosi tentu sudah menjadi jawaban kualitas Budiardjo sebagai pelatih kepala.

Hanya, pelatih asal Makassar itu terkendala lisensi. Lisensi Budiardjo masih belum sesuai dengan regulasi Liga 1. ”Coach Budiardjo masih berlisensi B AFC. Hanya terkendala itu. Karena di Liga 1 nanti harus A Pro atau A AFC,” jelas Manajer Persik Beny Kurniawan.
Namun, manajemen tak lantas akan melupakan jasa Budiardjo untuk Persik.

Manajemen tampaknya sudah merencanakan kemungkinan lain untuk mantan asisten pelatih PSM Makassar tersebut. ”Nanti kami cari pelatih kepala yang bisa match dengan coach Budiardjo atau bagaimana. Sebenarnya belum kepikiran untuk pelatih baru. Ya, nanti dilihat saja seperti apa,” imbuh Beny.

Di sisi lain, kemarin skuad Persik mendapat sambutan hangat ribuan Persikmania saat tiba di Kediri. Pendukung Persik itu tumpah ruah di jalanan dan mengantarkan tim pujaannya hingga ke mes pemain di Jalan PK Bangsa, Banjaran, Kota Kediri. Kerinduan akan atmosfer Liga 1 akhirnya terobati musim depan. (Gus/jpc)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan