Pelajar Dilarang Ikut Demonstrasi

BANDUNG – Banyaknya pelajar di Jawa Barat (Jabar) yang mengikuti aksi demo mendapat respon dari Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar Dewi Sartika.

Menurutnya, disdik Jabar selama ini sudah menempuh sejumlah langkah proaktif aga para pelajar SMA/SMK tidak ikutan demo.
Dia nataranya, menerbitkan nota dinas untuk memastikan semua peserta didik mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM).

Disdik Jaba juga sudah memerintahkan kepala sekolah dan guru untuk memantau para siswanya. Termasuk para guru dapat memberikan pemahaman dan pengertian untuk melindungi para siswa dari provokasi pihak yang tidak bertanggung jawab.

Pihanya juga telah membangun komunikasi dan koordinasi dengan semua komunitas pendidikan. Mulai dari Kadisdik kabupaten/kota se-Jabar, kepala sekolah, sampai jajaran kepolisian.

“Kami sudah berkoordinasi dan berkerja sama dengan jajaran kepolisian untuk memberikan arahan pencegahan unjuk rasa di kalangan pelajar selain mengintensifkan perhatian terhadap kehadiran dan ketidakhadiran yang terkoordinasi antara sekolah dan orang tua,” kata Dewi kepada wartawan, Selasa, (1/10).

Berdasarkan surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) nomor 9 tahun 2019, lanjut Dewi, kepala sekolah dan guru harus melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganan soal ujuk rasa di kalangan pelajar.

Selain mengawasi dan melindungi keamanan dan keselamatan peserta didik di dalam maupun luar sekolah, kepala sekolah dan guru wajib menjalin kerja sama dengan orang tua dan wali sekolah, serta membangun komunikasi yang harmonis dengan peserta didik.

“ Jadi ini diperlukan guru yang kreatif dengan menerapkan berbagai model pembelajaran agar peserta didik memiliki karakter, literat dan kompetensi, berpikir kritis, kreatif, komunikatif, serta kolaboratif,” kata Dewi.

“Apalagi, pelajar memiliki energi yang banyak dalam memperlihatkan ekspresinya. Maka, kepala sekolah dan guru harus memfasilitasi gagasan-gagasan, opini, pendapat para pelajar sekaligus memberikan apresiasi kepada mereka,” imbuhnya.

Dewi juga menyatakan, sudah meluncurkan sejumlah program penguatan pendidikan karakter, seperti Jabar Masagi. Program tersebut bertujuan untuk mencetak pelajar yang berkarakter, berilmu, beriman, dan sehat jasmani dengan begitu para siswa di Jawa Barat akan lebih bijak menyikapi berbagai masalah yang terjadi di sekitarnya sehingga tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan