CEK KESIAPAN:
Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna didampingi Wakil Wali Kota Ngatiyana beserta jajarannya melakukan Pengecekan personil dan kendaraan yang akan digunakan untuk pengamanan mudik lebaran.
CIMAHI – Untuk memastikan kesiapan penanganan arus mudik Idul Fitri 1440 Hijriah, Pemerintah Kota Cimahi melakukan pengecekan baik terhadap personil petugas maupun kendaraan operasional yang akan digunakan di lapangan.
Pengecekan dilakukan Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna didampingi Wakil Wali Kota Ngatiyana beserta jajarannya, usai pelaksanaan apel kesiapan pasukan di Lapangan Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusuma, Senin (27/5).
Menurut Ajay, pelaksanaan apel siaga dan pengecekan sarana prasarana jelang mudik lebaran bertujuan ikut memberikan kenyamanan bagi masyarakat.
”Selain pasukan, kendaraan operasional juga turut disiagakan. Ini agenda rutin tahunan,” ujar Ajay.
Dikatakannya, meski titik mudik yang ada di Kota Cimahi hanya sedikit bahkan jarang digunakan oleh pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat, namun pihak Pemkot Cimahi tetap menyiapkan antisipasi terjadinya peningkatan volume kendaraan yang berakibat pada kemacetan.
”Cimahi hanya jadi daerah perlintasan para pemudik, khususnya pengendara roda dua. Mayoritas pemudik dengan tujuan Garut, Ciamis dan sekitarnya hingga Jawa Tengah-Jawa Timur,” katanya.
Ajay menjelaskan, untuk pengamanan arus mudik di Kota Cimahi, pihaknya melibatkan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti Dinas Pol PP dan Pemadam Kebakaran, Dinas Perhubungan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesehatan Kota Cimahi.
”Tiap dinas menyebarkan para personilnya. Mereka akan fokus pada tugas masing-masing. Seperti Dinas Pol PP harus menertibkan PKL maksimal malam takbiran pukul 22.00 WIB harus sudah bersih. Dinkes juga siapkan posko kesehatan, Dishub mengatur lalu lintas, serta BPBD untuk waspada bencana juga kita siapkan,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Ajay, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian dan TNI untuk sama-sama mengantisipasi kerawanan terjadinya tindakan kriminal hingga terjadinya kericuhan.
”Biasanya kericuhan terjadi akibat miras maupun petasan, makanya di malam takbiran itu kita larang. Kalau ada langsung diamankan,” tegasnya.