Pasar Wisata Legok Awi

Minimnya Sumber Daya Alam (SDA) kerap didengungkan Pemkot Cimahi untuk pengembangan wisata. Sebab, wilayah dengan tiga kecamatan dan 15 kelurahan ini lebih dominan oleh kawasan pemukiman hingga area militer.

FERBANG RIZKI-Cimahi

Dibalik keterbatasan luas wilayah, ternyata di Kota Cimahi ada secuil lahan yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat wisata yang mengusung konsep alam. Bahkan tempat tersebut terkesan seperti berada di daerah yang sangat jauh dari hiruk pikuk perkotaan.

Tempat itu berada di Kampung Torobosan RW 12 Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi yang dulunya mengusung nama Desa Wisata Cimahi Torobosan (Dewi Citos).

Gairan wisata itu terlihat kembali pada Minggu (22/9) ketika warga Kampung Torobosan RW 12 bersama Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi mengagas konsep bertajuk ‘Pasar Wisata Legok Awi’.

Sesuai namanya yakni legok awi, lokasi pasar wisata tersebut memang terletak di wilayah cekungan atau lebih rendah dari tempat lain. Di wilayah itu terdapat banyak bambu (awi dalam Bahasa Sunda) yang tumbuh.

Sepintas Pasar Wisata Legok Awi terlihat biasa saja. Hanya sja tambahan berbagai ornamen yang dibuat dari bambu itu sepertinya akan membawa harapan wisata alam berkonsep pasar itu berkembang.

Sebab disebut Wisata Pasar Legok Awi yang lebih konsep pada wisata alam dan tradisional, maka di sana akan ada transaksi jual beli antara pedagang dengan pengunjung. Namun dengan cara transaksi yang berbeda. Dimana untuk berbelanja, warga harus menukarkan uangnya dengan bambu yang mana bambu tersebut akan jadi alat jual beli.

Dagangan yang dijual pun adalah jajanan khas Sunda seperti minuman tradisional bandrek. Kemudian makanan seperti awug, burayot, peuyeum (tape singkong) dan masih banyak lagi makanan-makanan khas Sunda lainnya.

”Kalau untuk transaksi hari ini kita masih pake koin bambu. Jadi bayarnya harus pakai bambu yang sebelumnya ditukar dengan uang,” kata Koordinator Pasar Wisata Legok Awi, Sumarno saat ditemui disela-sela peresmian.

Sepertinya, kemeriahan wisata di legok itu tidak hanya akan terjadi pada peresmian kali ini. Sebab, pengelola yang merupakan warga sekitar berencana dalam setiap pekan terutama pada Minggu akan mengadakan acara yang bisa menyedot pengunjung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan