‘Panceg Dina Galur’ Basmi Tawon Ganas

CIMAHI‘Tetep panceg dina galur, najan awak lebur. Pemadam moal mundur, nyangking Cimahi nu mandiri’. Prinsip itu dipegang Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cimahi, yang artinya tetap teguh dalam pendirian, walau badan hancur. Pemadam tidak akan munudur, membawa Cimahi yang mandiri.

Selain itu, moto ‘Pantang pulang sebelum api padam, walaupun nyawa taruhannya’ tetap menjadi prinsip yang selalu dipegang teguh seluruh personel Damkar Kota Cimahi dibalik rompi oranye, helm hingga sepatu bot yang mereka kenakan saat bertugas di lapangan.

Tugas mereka sangatlah berat jika melihat prinsip dan kenyataan di lapangan. Namun, ternyata tugas mereka bukan hanya dalam fungsi penanganan kebakaran, tapi juga penanganan keselamatan.

Salah satunya penanganan tawon yang saat ini tengah meneror warga Kota Cimahi. Tercatat, hanya dalam kurun waktu dua pekan, ada belasan laporan tawon yang masuk.Bahkan, hanya dalam semalam saja ada satu hingga dua penanganan yang dilakukan petugas.

Kawanan tawon jenis Vespa Affinis beberapa minggu belakangan memang meneror banyak daerah, termasuk Kota Cimahi. Termasuk jenis tawon yang paling berbahaya yakni tawon Vespa Affinis yang mengalami lonjakan hingga empat kali lipat.

”Dalam semalam ada dua sampai tiga titik sarang tawon yang kami tangani. Selama dua minggu ini sudah ada 15 laporan dari warga. Normalnya dalam sebulan hanya empat laporan,” ungkap Komandan Regu I Damkar Kota Cimahi, Indrahadi, saat dihubungi, Selasa (3/12).

Dalam beberapa kasus di luar Kota Cimahi serangan tawon Vespa Affinis menyebabkan korbannya meninggal dunia dengan kondisi tubuh membengkak.

”Di Cimahi sendiri sudah ada warga yang jadi korban sengatan tawon ini, tapi beruntung tidak sampai meninggal dunia,” terangnya.

Menurut Indrahadi, tawon ini biasa membangun sarang besar di dahan pohon yang tinggi, umumnya di hutan sebagai habitat aslinya. Namun aktivitas manusia, seperti perambahan hutan, merampas tempatnya bersarang hingga tawon beralih hidup di atap-atap rumah warga.

”Untuk penanganan kita lakukan pembiusan menggunakan bensin dengan media busa. Menghindari serangan, petugas wajib memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Kita lakukan penanganan saat malam, karena kawanan tawon sedang berkumpul jadi penanganan lebih mudah,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan