Optimistis Kereta Cepat Beroperasi 2021

Menteri BUMN Rini Soe­marno menargetkan progres pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung mencapai 59 persen pada akhir 2019 ini.

”Alhamdulillah sebelum akhir 2019, pembangunan sudah bisa mencapai 59 persen. Makanya kalau sekarang 17,5 persen, tujuh bulan lagi kami bisa targetkan sampai 59 per­sen karena kami harapkan sudah tidak ada kendala sig­nifikan,” kata Rini.

Rini juga memastikan, pem­bebasan lahan sudah hampir 100 persen. Saat ini, kata Rini, terdapat sekitar empat persen pembebasan lahan yang se­dang dirampungkan dan di­harapkan tak mendapati masalah berarti. ”Terkait izin-izin, Gubernur Jawa Barat dan Bupati Bandung Barat se­muanya sangat mendukung,” tutur Rini.

Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indo­nesia China (KCIC) Chandra Dwiputra menyampaikan apresiasi kepada para kon­traktor atas keberhasilan me­nembus Walini Tunnel.

Menurut Chandra, penger­jaan terowongan menjadi salah satu prioritas dalam proyek KCJB dengan mempertimbang­kan tingkat kesulitan dan du­rasi kerja yang lama.

”Dengan demikian, kami meyakini bahwa titik-titik pembangunan lainnya yang kini sedang dikerjakan akan segera rampung,” kata Chandra.

Chandra juga mengapresi­asi pemerintah, mulai dari pemerintah pusat hingga daerah yang selama ini terus memberikan dukungan dan berperan aktif dalam meny­elesaikan sejumlah hambatan yang dihadapi saat menger­jakan proyek KCJB.

”Milestone ini akan semakin menumbuhkan keyakinan dalam diri masyarakat Indo­nesia bahwa memiliki kereta cepat di Indonesia bukan lagi menjadi impian yang tidak bisa diwujudkan,” ungkap dia.

Sebagai terowongan per­tama yang berhasil ditembus, Walini Tunnel memiliki dia­meter dalam mencapai 12,6 meter dan diameter luar men­capai 14,3 meter.

Chandra menuturkan, tahap persiapan konstruksi Walini Tunnel telah dimulai sejak se­mester kedua 2017 yang juga mencakup tahap konstruksi guide wall dan pipe roof.

Pada Juli 2018, pengerjaan­nya berlanjut dengan peng­galian pertama pada sisi out­let tunnel dan pekerjaan lain di antaranya supporting, invert, dan secondary lining.

Seiring dengan penggalian pada sisi outlet tunnel, pada 30 Desember 2018, pekerja mulai menggali sisi inlet tun­nel. Setelah berhasil ditembus, pengerjaan pada tunnel ini akan terus berlanjut dengan pekerjaan konstruksi lainnya, seperti racking, signaling, dan pemasangan kabel.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan