Optimis Pertahankan Gelar Juara

SOREANG – Pemerintah Kabupaten Bandung optimistis bisa mempertahankan gelar juara Lomba Desa tingkat Provinsi Jawa Barat 2019. Hal itu didasari oleh pengalaman dan keunggulan Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari sebagai juara tingkat Kabupaten tahun ini.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bandung Tata Irawan mengatakan, kerja bersama Sabilulungan kembali akan menjadi modal utama Kabupaten Bandung dalam memenangi Lomba Desa tingkat Jabar tahun ini.

”Dengan bekal pengalaman tahun kemarin Desa Nagrog juara, kami optimistis tahun ini bisa mempertahankan gelar tersebut,” Kata Tata saat ditemui di Soreang belum lama ini.

Usai mendampingi Bupati Bandung menyerahkan tropi dan hadiah kepada Kades Cibeureum disela- sela peringatan hari Jadi Kabupaten Bandung ke 378 di Soreang, Sabtu (20/4).

Menurut Tata, dalam penilaian Lomba Desa semua kota/kabupaten memiliki peluang yang sama untuk menang. Namun kerja bersama anta semua pihak, terbukti membuat Desa Nagrog sebagai wakil Kabupaten Bandung tahun lalu, yang sempat dianggap lemah bisa menjadi juara.

Hal itu diyakini bisa terulang untuk Desa Cibeureum yang tahun ini akan menjadi wakil setelah menjadi juara Lomba Desa tingkat Kabupaten Bandung 2018. Untuk diketahui, Desa Cibeureum diumumkan sebagai juara dalam upacara HUT Kabupaten Bandung ke-378 di Lapangan Upakarti, Soreang, Sabtu (20/4/2019).

”Untuk memberikan motivasi kepada pemenang lomba Desa mulai juara 1 sampai juara 3 Tingkat Kabupaten Bandung. Pemerintah memberikan penghargaan berupa uang Rp 165 juta bagi jauara sebagai pembinaan dan penunjang lomba desa tingkat provinsi Jabar. Adapun juara dua Rp. 50 juta dan juara tiga mendapat 35 juta. Selain uang benbinaan, tiga Pemdes tersebut masing masing mendapat satu unit motor,” tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Bandung Gun Gun Gunawan berharap, penghargaan lomba desa tak hanya sekedar dikejar untuk mendapatkan penghargaan seremonial.

”Namun ini harus menjadi motivasi bagi perangkat desa untuk terut meningkatkan kinerja,” katanya.

Menurut Gun Gun, lomba desa pada hakikatnya hanyalah apresiasi atas kerja keras perangkat desa dalam pelaksanaan tugas rutinnya untuk membangun dan memajukan desa masing-masing. Artinya pembangunan desa memang harus terus berjalan dari waktu ke waktu tanpa memperhatikan adanya penilaian lomba ataupun tidak.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan