Optimis Perekonomian Jabar Terus Tumbuh

BANDUNG – Gubernur Jabar ridwan Kamil (Emil) mengaku optimis pertumbahan perekonomian di Jabar akan terus mengalami peningkatan.

Dia mengatakan, pada Januari, Februari, hingga Maret 2019 tidak ada gejolak berarti. Catatan laju pertumbuhan ekonomi di Jabar tercermin dari banyaknya investasi yang terus meningkat Hal ini, menjadi bukti positif bahwa Jabar kondisinya sangat baik.

Emil mengatakan, beberapa program yang sudah dijalankan untuk memndongkrak pertumbuhan ekonomi adalah di bidang pariwisata dan pembenahan infrastruktur. Sebab, dengan berkembangnya pariwisata didaerah pertumbuhan ekonomi akan melaju terus tumbuh.

’’Disitu ada kesempatan kerja, peluang usaha, UMKM makin berkembang dan masih bayak lagi,”ucap Emil kepada wartawan keamrin/ (29/3).

“2019 Insya Allah akan lebih bagus, karena saya akan selalu proaktif terhadap perkembangan investasi dan bisnis,’’lanjut dia.

Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Jabar dari 5,1 persen pada 2017 menjadi 5,67 persen pada 2018. Sedangkan nilai investasi yang tercatat sebesar Rp150 triliun. Dan terbeasar di Indonesia.

Semenatara itu terpisah, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Doni P Joewono mengatakan, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat triwulan I/2019 diperkirakan masih tetap solid pada kisaran 5,2 persen – 5,6 persen (yoy). Kuatnya pertumbuhan ekonomi Jawa Barat masih ditopang oleh faktor internal khususnya permintaan domestik.

“Konsumsi rumah tangga (RT) masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Jabar. Didorong oleh meningkatnya upah dan persiapan penyelenggaraan Pemilu 2019,” kata Doni belum lama ini.

Selain itu, lanjut dia, komponen investasi juga diperkirakan akan meningkat pada triwulan I 2019. Namun, kemungkinan yang akan berkembang adalah investasi pembangunan. Hal itu sejalan dengan terus berlanjutnya proyek infrastruktur pemerintah.

Kendati begitu, perkembangan ekspor di Jabar sendiri masih tersendat. Namun, kondisi ini dipengaruhi dari faktor eksternal.

terkait dengan pertumbuhan ekonomi dunia. Pengaruh lainnya adalah perdagangan dunia yang melemah serta tren harga komoditas yang cenderung menurun.

Doni memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun ini tidak akan lebih baik dari tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi Jabar diperkirakan akan tetap sama seperti tahun lalu.

Kendati demikian, Bank Indonesia telah melakukan langkah konkret untuk menjaga stabilitas ekonomi. Di mana, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 Maret 2019 lalu, memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6,00 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan