MUI Mengecap Aksi Penembakan di Selandia Baru

BANDUNG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat mengutuk keras aksi kekerasan yang terjadi di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3) lalu. Ketua MUI Jabar Rachmat Syafe’i, menilai aksi penembakan di dua masjid merupakan perbuatan yang brutal dan keji.

“Kami prihatin dan menyayangkan peristiwa di Selandia Baru. Dan, mengajak masyarakat untuk bertindak secara proporsional dan menyerahkan proses hukum kepada aparat berwenang di sana,” ungkap Syafe’i saat memberikan pernyataan sikap di Markas Kepolisian Daerah Jawa Barat, Sabtu (16/3).

Menurut Syafe’i pihaknya mendapat informasi yang beredar, pelaku menjalankan aksinya karena terinspirasi oleh game RPG Mobile atau PUBG. Game daring tersebut sekarang ini menjadi tren bagi anak muda, termasuk di Jabar. Saat disinggung apakah MUI Jabar akan mengeluarkan fatwa atau aturan terkait game tersebut, Syafe’i menyebut, hal itu harus melalui kajian terlebih dahulu.

“Kami harus teliti secara tepat, apakah menimbulkan kerusakan atau memberikan dampak buruk bagi masyarakat. Namun, yang namanya kekerasan mengarah ke terorisme, sama sekali tidak dapat diterima,” tegas dia.

Ha yang sama dikatakan, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jabar Rafani Achyar mengecam keras aksi kekerasan mengarah terorisme di Christchurch, Selandia Baru. FKUB Jabar menilai, aksi penembakan yang dilakukan di dua masjid tersebut merupakan tindakan tak berprikemanusiaan.

Rafani berharap agar kasus serupa tak terjadi di Indonesia, khususnya Jabar. Terlebih, dalam waktu tak lama lagi, rakyat Indonesia akan menghadapi pesta demokrasi bernama Pemilihan Umum 2019.

“Kami minta agar jangan terprovokasi oleh informasi- Informasi yang tak jelas. Oleh karena itu, kami sangat mendukung himbauan pemerintah agar tidak menyebarkan video kejadian tersebut,” tuturnya

Sementara itu, Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto menegaskan, kepolisian bersama TNI memiliki komitmen menjaga suasana kamtibmas yang aman, lancar, serta damai. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak langsung mempercayai berita yang kebenarannya masih diragukan.

”Kami akan memberikan tindakan tegas apabila ada yang melakukan provokasi. Dan Polda Jabar dibantu Kodam III/Siliwangi akan menjaga tempat-tempat ibadah di wilayah Jawa Barat. Hal ini sering kami lakukan di momen-momen besar hari raya keagamaaan,” pungkasnya. (yul/rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan