Minim Sarana IT, UNBK butuh Peran Orangtua Siswa

SOREANG – Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Pendidikan (Disdik) terus mensosialisasikan larangan pungutan liar (pungli) dalam pelaksanaan pendidik.

Kepala Bidang SMP pada Disdik Kabupaten Bandung Maman Sudrajat mengatakan, pihaknya seringkali mengingatkan pelaksana pendidikan di semua sekolah, agar tidak memungut anggran dari orang tua siswa. Sebab, semua pelaksanaan kegiatan pendidikan sudah dibiayai oleh pemerintah.

Maman mengakui kadang masih ada pihak sekolah yang tidak menggubris peringatan yang sampaikan Disdik. ”Kami sering kali mengingatkan pada sekolah agar jangan pernah melibatkan orang tua siswa. Apalagi nilainya ditentukan dan wajib dibayar oleh orang tua siswa. Kalaupun mau namanya sumbangan itu se ikhlasnya saja,” kata Maman, saat di hubungi, Selasa (5/11).

Maman mengatakan, memang untuk tahun ini semua sekolah di Kabupaten Bandung agar melaksanakan UNBK. Hal tersebut berdasarkan hasil rapat yang digelar oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat bersama semua Dinas Pendidikan di Jawa Barat. Hingga saat ini di Jawa Barat yang belum 100 persen menyelenggarakan UNBK adalah Kabupaten Bandung dan Cianjur.

”Memang hasil rapat tingkat Jabar memutuskan untuk 2019-2020 ini semua sekolah harus UNBK. Pasalnya, belum semua sekolah ada komputer maka kami dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung memberikan solusi agar SMP itu kerjasama dengan meminjam ke SMA/SMK yang ada di sekitar SMP tersebut. Di Kabupaten Bandung itu dari sekitar 300 an SMP negeri dan swasta yang belum punya fasilitas komputer ada 109 sekolah,” tuturnya.

Menurutnya, pelaksanaan UNBK ini sebenarnya sangat penting. Apalagi saat ini Pemerintah Kabupaten Bandung tengah berjuang untuk meraih penghargaan Ki Hajar. Dimana salah satunya adalah dibidang akselerasi dibidang penggunaan Teknologi Informasi (IT).

Lebih lanjut lagi Maman menjelaskan, begitu juga dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung mengekpos beberapa program pendidikan yang berkaitan dengan IT, diantaranya adalah Dapodik, UNBK, e-learning dan beberapa program lainnya yang berbasis IT.

”Makanya kami juga mendorong penggunaan IT disetiap sekolah dan juga berbagai program kerja di dinas. Namun tetap harus dilakukan sesuai kemampuan, seperti di sekolah jangan membebani orang tua siswa, untuk UNBK itu lebih baik kerjasama dengan SMA, SMK yang sudah punya perangkat komputer,” pungkasnya. (yul)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan