Menghargai Sahabat

Imran Khan juga tahu itu. Perdana menteri Pakistan itu tidak terpancing. Pilot India yang jatuh di wilayah Pakistan pun segera dipulangkan. Tanpa syarat apa-apa. Agar situasi tidak memanas.

Imran Khan tetap fokus membangun ekonomi. Pun di perayaan kemerdekaan Pakistan Sabtu lalu. Terasa sekali nuansa ekonominya.

Imran Khan mengundang Perdana Menteri Malaysia, DR Mahathir Muhamad. Yang akan mengembangkan Proton di Pakistan.

Sepanjang jalan utama Islamabad foto Mahathir berjajar. Mahathir memang punya darah Pakistan.

Demikian juga dalam parade pasukan. Pasukan angkatan bersenjata Arab Saudi ikut berparade. Yang mendapat tepuk tangan meriah.

Begitulah cara Imran Khan menghargai negara yang membantunya. Arab Saudi memang baru saja turun tangan. Menyediakan uang 6 miliar dolar. Untuk menghindarkan Pakistan dari kebangkrutan.

Pun saat parade angkatan udara. Yang menampilkan pesawat-pesawat tempurnya. Bermanuver di langit terbuka.

Sesi itu dibuka dengan melintasnya satu helikopter. Lewat depan panggung utama. Pandangan mata pun mengarah ke bagian bawah helikopter itu. Yang digantungi tali dengan pemberat. Untuk mengibarkan tiga bendera yang diikatkan di tali itu.

Dan yang berkibar itu adalah bendera Arab Saudi, Turki dan Tiongkok. Itulah tiga sahabat terbaik Pakistan. Ditambah satu lagi: Azerbaijan.

Betapa pragmatisnya Pakistan kini: di puncak acara ulang tahun kemerdekaan mengibarkan bendera asing.

Tiongkok baru saja menempatkan uang 2,2 miliar dolar di bank sentral Pakistan. Untuk menghindari gagal bayar. Dalam perdagangan internasional.

Kedua negara saling menamakan hubungan mereka sebagai ‘sahabat untuk segala cuaca’. Tentu Tiongkok punya banyak proyek ekonomi di sana.

Tapi saya tidak berhasil menemukan restoran Chinese Food yang enak selama di Pakistan.

Saya pernah coba masakan Sichuan. Di mall Emporium di Lahore. Di belakang hotel The Nishat. Tempat saya menginap -sesuai anjuran pembaca DI’s Way itu. Sama sekali tidak ada aroma Sichuan-nya.

Di hotel Marriott Islamabad saya mencoba lagi. Chinese food-nya rasa Pakistan.

Belum juga kapok.

Saat di Marriott Karachi saya tergoda lagi. Gara-gara di hotel itu ada restoran dengan nama sangat sexy: Sushi Wong.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan