Menambah Musuh

Hampir saja kampanye ini batal: Wali kota Minneapolis minta uang muka. Sekitar Rp 9 miliar. Untuk biaya pengamanan kedatangan Presiden Donald Trump.

Sang wali kota tidak mau kasus El Paso terulang. Gedung Putih meninggalkan utang di negara bagian selatan Amerika itu. Saat kunjungan presiden ke sana Februari lalu.

Wali kota El Paso sampai harus menagih ke Gedung Putih. Tak pula cukup sekali tagih.

Uang muka itu membuat Trump marah pada sang wali kota. Lewat senjata akun Twitter-nya. Ia kecam wali kota sebagai wali kota yang lemah.

Apalagi ia memang dari Partai Demokrat.

Kampanye Trump biasanya memang dilaksanakan akhir pekan. Saat polisi mestinya libur.

Diperlukan biaya pengamanan lebih banyak. Polisi harus mendapat bayaran berlipat –sejenis uang lembur.

Uang muka itu tidak sampai berlarut. Akhirnya Trump tiba juga di Minneapolis. Dengan nada tinggi. Sumbu pendek. Pun seandainya tidak didahului kasus uang muka.

Inilah pertama kali Trump kampanye. Sejak dimulainya proses penyelidikan impeachment padanya.

Dan selalu. Trump tidak pernah kekurangan bahan pidato. Tepatnya bahan provokasi. Pun selama 1,5 jam di atas podium. Pengikutnya yang fanatik selalu memberikannya energi. Lewat teriakan atau tuntutan.

Apalagi Minneapolis adalah kampungnya Ny Omar Tlaib –anggota baru DPR dari partai lawannya.

Kejengkelan Trump pada Ny Omar lengkap. Dia lahir di Ethiopia. Islam. Berjilbab. Bahkan UU di Amerika harus diubah untuk mengesahkan pemakaian jilbabnya.

Dan dia berani –tidak ada matinya. Ia terus mengkritik Trump habis-habisan.

Sampai Trump tersinggung berat. Bagaimana bisa –mungkin begitu pikirnya. Pendatang dari negara miskin yang kacau, wanita, Islam, minoritas, ‘mengajari’ lelaki perkasa dari negara PKR (Perkasa Kaya Raya).

Trump pun menyindirnya: kalau merasa hebat kenapa tidak pulang saja ke Ethiopia. Untuk membangun negaranya.

Maka di Minneapolis itu tiga orang jadi bulan-bulanan Trump. Selama 1,5 jam. Ups, empat orang.

Pertama Wali kota tadi.

Kedua, Ny Omar.

Ketiga Joe Biden –mantan Wapres yang juga lawan beratnya di Pilpres 2020.

Keempat, Hunter Biden –anak bungsu Biden.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan