Masjid Al Akbar Edu-Park Gabungkan Religi, Lingkungan, dan Teknologi

Helmy M. Noor beserta pengurus menelurkan Masjid Al Akbar Edu-Park. Memanfaatkan lahan kosong di sisi utara masjid, mereka menggabungkan nuansa religi, lingkungan, hingga perkembangan digital 4.0 dalam satu tempat.

FAJAR ANUGRAH TUMANGGOR, Surabaya

RONA wajah Amanda Putri Nadzario sangat cerah. Didampingi temannya, Siti Ruqoyyah, mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu sejenak melepas penat di bangku taman Masjid Al Akbar Edu-Park. Cuaca panas menyengat pun tak terasa seiring dengan datangnya angin sepoi dan suara gemericik air.

Keduanya lantas melangkahkan kaki dari sudut taman ke sudut lain. ’’Salah satu unggulannya ya ini. Hidroponik,” tutur Amanda yang disambut anggukan Ruqoyyah saat melihat spot tanaman hidroponik. Mereka lamat-lamat mengamati cara penanaman tumbuhan hidroponik itu. ’’Sengetahuan saya, ya mediumnya pakai air. Gak pake tanah. Ayo kita buktikan. Tuh kan bener,” kata Amanda sembari melihat ke dalam pipa tanaman hidroponik.

Mereka kagum dengan banyaknya tanaman hidroponik ’’Kami mau petik, tapi gak dibolehin. Harus nunggu panen dulu,” ujar Amanda, lantas tertawa.

Humas Majid Al Akbar Helmy M. Noor menjelaskan, biasanya konsep masjid hanya dibuat untuk ibadah dan kegiatan religi. Jarang menyentuh edukasi lingkungan. ”Karena itu, gebrakan ini kami buat,” ungkap Helmy saat memantau taman tersebut pada Minggu (13/10).

Selain destinasi hidroponik, setidaknya ada delapan spot menarik yang layak dikunjungi. Yakni, destinasi tanaman obat keluarga (toga), urban farming (sayuran), bunga, buah, air mancur 9 warna, menara 99 meter, pusat informasi 4.0, serta ngaji milenial. ’’Tak ketinggalan, kami membuat lampion di dekat tanaman hidroponik. Tujuannya, menghargai keberagaman. Ini sebagai wujud akulturasi,” tutur pria 46 tahun itu.

Para turis yang berkunjung juga dimanjakan dengan lantunan Asmaul Husna dan Alquran sepanjang hari. Sistemnya dibuat silih berganti lewat speaker yang terpasang di tiga sudut taman. Hal itu juga bertujuan menguatkan hafalan ayat suci Alquran dengan santai sambil menikmati pemandangan. ’’Utamanya kami arahkan ke anak-anak. Para orang tua yang mendampingi bisa mengedukasi mereka,” ungkap pria asal Jambangan tersebut.

Tinggalkan Balasan