Marlan: Adanya Tol Soroja dan Destinasi Wisata Berdampak pada Perekonomian

SOREANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung mengklaim perekonomian masyarakat terus mengalami peningkatan, hal itu terasa pasca dibukanya Jalan Tol Soreang dan bertambah berkembangnya destinasi wisata alam di Wilayah Selatan Kabupaten Bandung.

Hal tersebut dikatakan Asisten bidang Ekonomi dan Kesejahteraan (Ekja) Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Marlan, menurutnya, setelah dibukanya akses tol Soreang-pasirkoja dan pengembangan Destinasi wisata sangat terasa dampaknya, khususnya dalam meningkatnya perekonomian Masyarakat.

”Kalau secara umum saya melihat bahwa secara makro ekonomi Kabupaten manusia terus meningkat seiring dengan setelah dibukanya jalan tol, kemudian juga semakin berkembangnya destinasi wisata sehingga dampak terhadap ekonomi masyarakat sekitar,” katanya saat ditemui di Soreang, belum lama ini.

Menurut Marlan, perlu ada pemfokusan terhadap jenis ekonomi yang paling dominan di kabupaten Bandung, karena, sampai saat ini pihaknya belum bisa melakukan identifikasi jenis-jenis makanan olahan dan kerajinan yang betul-betul murni asli kabupaten Bandung. Sehingga setiap ada kunjungan wisatawan sulit mencari produk yang khas dari kabupaten Bandung.

”Dengan adanya produk khas Kabupaten Bandung, akan membantu terhadap geliatnya ekonomi masyarakat, karena saya melihat apabila ada wisatawan pasti akan mencari sesuatu yang khas, nah dari wilayah kabupaten Bandung ini belum terlihat,” jelasnya.

Selain produk makanan dan kerajinan, lanjutnya, Ia berharap produk kopi ada satu merek atau brand yang branding nya khas kabupaten Bandung. Karena, katanya, kalau Java Preanger itu produk nya Jawa Barat. Sehingga dari wilayah kabupaten Bandung pun harus ada khas produk kopi nya, sehingga akan mudah orang untuk mengenal kopi Khas Kabupaten Bandung.

”Saya kalau main ke daerah lain sangat susah mencari kopi produknya kabupaten Bandung, tapi justru produk dari wilayah kab kota lain banyak didapat. Hal ini yang perlu dipikirkan oleh para pengusaha kopi supaya kondisi ini akan bisa meningkatkan pendapatan para petani kopi di kabupaten Bandung. Karena kalau secara kualitas itu sudah diakui, tapi pada saat mereka butuh ini sulit,” akunya.

Dia juga mengaku, perekonomian di wilayah Kabupaten Bandung dibandingkan dengan tahun 2018 ada kenaikan dari sisi ekonomi makronya, yaitu pertama dari tingkat Angka kemiskinan itu terjadi penurunan dan dari penghitungan pengangguran pun terjadi penurunan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan