Makan Jengkol Mudahkan Masyarakat Membaca Buku

”Dulu, pinjam, telat mengembalikan, didenda, ribet. Sekarang masyarakat bisa meminjam buku melalui aplikasi. Teknisnya, peminjam diingatkan agar mereka bisa mengembalikan tepat waktu oleh Dispusipda, sementara bukunya dijemput oleh Grab,”

Yose Tireza Arizal, Head of Area Grab West Java

”Grab Indonesia juga memberikan support kode promo. Ini bagian dari support kami untuk literasi di Jawa Barat,”


Dengan adanya program ini, Uu berharap bisa lebih memudahkan masyarakat untuk mengakses buku di perpustakaan. Harapan besarnya, bisa merangsang kaum milenial untuk lebih tertarik terhadap literasi.

”Masyarakat Jawa Barat biar giat lagi membacanya. Sebab, kita tahu membaca adalah jendelanya dunia. Jadi seseorang bisa pintar, solusinya dengan membaca,” katanya.

Menurut Uu, Jawa Barat bisa maju kalau masyarakatnya pintar. Sebab, jika masyarakatnya tidak pintar, Jawa Barat tidak akan maju.

”Baca, baca, dan baca. Mudah-mudahan dengan ilmu ini, bisa meningkatkan masyarakat untuk membaca. Termasuk mendekatkan lagi perpustakaan ataupun literasi-literasi yang sering digembar-gemborkan,” paparnya.

DORONG LITERASI: Kepala DInas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat Riadi SKM MPH saat menandatangani kesepakatan dengan Grab Indonesia, kemarin (4/12).

Sementara itu, Bunda Literasi Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil sangat mengapresiasi dengan adanya kolaborasi antara Dispusipda Jabar dengan Grab Indonesia.

”Saya sebagai Bunda literasi merasa berbangga hati dan merasa bersyukur sekali karena ada program Makan Jengkol. Namanya memang sangat unik sekali, semoga masyarakat bisa tertarik (meminjam buku lewat aplikasi Grab, Red),” kata Atalia

Atalia mengajak kepada warga masyarakat Provinsi Jawa Barat untuk menggunakan Makan Jengkol untuk mempermudah dalam peminjaman dan pengantaran buku.

”Mari kita antar jemput buku dengan kolaborasi, ini penting karena kolaborasi ini untuk memberikan kebaikan kepada masyarakat khususnya kepada kalangan milenial,” ajaknya.

Tidak hanya itu, Bunda Literasi itupun mengatakan bahwa kolaborasi ini dalam upaya untuk menyelamatkan aset. Menurutnya, buku merupakan harta karun yang harus dirawat dan dijaga.

”Bagi kami pegiat literasi buku-buku ini adalah luar biasa harganya. Dengan kata lain, program Makan Jengkol akan melengkapi program-program lainnya terkait yang literasi. Termasuk melengkapi Kolecer (Kotak Literasi Cerdas) ataupun Candil,” tuturnya.