Maju Mundurnya Pembebasan Baasyir

JAKARTA – Politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera mengaku sangat menyayangkan dengan kebijakan pemerintah terkait pemberian pembebasan bersyarat kepada Abu Bakar Baasyir yang dinilai bermain-main.

Sebagai negara yang memiliki dasar hukum yang baik, seharusnya menurut Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat bersikap tegas dalam mengambil keputusan atau mengeluarkan satu pernyataan.

”Ini seakan seperti bermain main, maju mundur dalam mengambil kebijakan. Bilamana hal ini diteruskan akan menjatuhkan wibawa Indonesia di mata dunia,” ujar Mardani di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, kemarin (24/1).

Dirinya berharap, langkah yang diambil ini bukanlah satu langkah politisasi pemerintah terlebih menjelang Pilpres 2019 mendatang. ”Mudah-mudahan ini bukan kepentingan politik karena bagaimanapun seperti kita ketahui bersama seluruh narapidana, berhak mendapatkan haknya, apalagi prinsip narapidana di rumah pemasyarakatan ini, sebenarnya dibina untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” tandasnya.

Tolak Deradikalisasi

Terpisah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius alasan pemerintah belum memberikan pembebasan bersyarat kepada Abu Bakar Baasyir karena masih menolak program deradikalisasi oleh tim assesment selama.

Penolakan Baasyir, Suhardi menjelaskan karena program deradikalisasi dianggap sangat bertentangan dengan ideologinya yang sudah dipercaya saat ini.

”Untuk pembebasan tahanan baik itu narkoba, napiter pasti memiliki program yang akrab disebut rehab, kita BNPT ada program deradikalisasi yang kita terapkan pada napi terorisme. Tapi sayangnya dalam melakukan program tersebut ada yang sulit untuk menerima atau hardcore sehingga tidak mau melaksanakan program deradikalisasi, seperti Baasyir yang tidak mau ikut karena menganggap bertentangan,” ungkap Suhardi di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/1).

Kendati demikian, jika Baasyir bebas nanti, BNPT tetap akan melakukan monitoring secara periodik. Hal itu untuk mengantisipasi kemungkinan Baasyir kembali melibatkan diri dalam aksi teror.

”Untuk pembebasan bersyarat kita lakukan evaluasi periodik, itu ada tim assessment dan kami bagian dari tim assessment itu. Kita turunkan tim lengkap, itu periodik kita lakukan apalagi kalau orang mau mengajukan pembebasan bersyarat. Ini yang kita kerjakan,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan