LPPM Unjani Beri Pelatihan Warga Utama

CIMAHI – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) memberikan pelatihan kepada warga Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.

Dalam pelatihan yang dilakukan di Aula Kelurahan Utama pada Kamis (12/9) tersebut para mahasiswa membagikan ilmu cara pembuatan empat produk karya ilmiah Mahasiswa dan Dosen Unjani kepada peserta yang hadir seperti ibu-ibu PKK, Karang Taruna dan warga putus sekolah. Ke empat produk itu adalah Baterai Tomat (Bamat), Moluskisida Nabati, Biofertilizer dan Hand Sanitizer.

Sekertaris Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Informatika Unjani, Dr. Arie Hardian mengatakan, pelatihan tersebut sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi.

”Lewat pelatihan ini, kami berharap dapat menstimulus masyarakat untuk berinovasi memanfaatkan limbah di sekitar lingkungan,” kata Arie, disela-sela kegiatan.

Menurutnya, salah satu yang diberikan dalam pelatihan ini adalah cara pembuatan Bamat yang merupakan hasil riset mahasiswa Jurusan Kimia Fakiltas Sains dan Informatika Unjani.

”Hasil karya inovasi tersebut telah dinobatkan sebagai Juara 1 pada Lomba Karya Tulis Ilmiah National Research Inovation Call for Paper of Agrotechnology (NURSERY) 2019 yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Malang,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, Batre bekas dan tomat busuk merupakan bagian dari limbah yang ada di sekeliling masyarakat. Terlebih batre tidak jelas dimana pengolahannya.

”Sehingga dicoba diolah dengan digabungkan, ternyata bisa dimanfaatkan kembali sebagai batre,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, pembuatan Bamat sendiri dengan cara tomat busuk yang mengandung elektrolit diproses menjadi jus diukur tingkat keasamannya hingga pH stabil. Baterei bekas yang sudah dikosongkan isinya pasta timbal yang terkandung didalamnya digabung dengan jus tomat busuk dan dimasukkan lagi ke dalam baterei bekas.

”Semakin tinggi tingkat keasaman dari buah, maka semakin baik dalam menghantarkan arus listrik dan juga semakin besar energi listrik yang akan dihasilkan,” jelasnya.

Menurutnya, pembuatan Bamat ini hanya sebagai contoh kepada masyarakat bagaimana mengolah limbah menjadi bermanfaat.

”Kami ingin memancing kreativitas masyarakat memanfaatkan limbah yang ada sekitar kelurahan. Tidak hanya harus membuat Bamat, tapi menciptakam inovasi lain juga,” tandasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan